Cek Fakta: Benarkah Covid-19 Tidak Bisa Membuat Orang Meninggal Dunia? Tinjau Kebenarannya

- 16 Oktober 2020, 21:05 WIB
Ilustrasi Covid-19 atau virus corona.
Ilustrasi Covid-19 atau virus corona. /PIXABAY/mattthewafflecat

PR PANGANDARAN - Keberadaan Covid-19 kini sudah hampir setahun sejak pertama kali ditemukan kasus pertama di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 lalu.

Meski sudah hampir satu tahun, penyebaran Covid-19 masih belum bisa dikendalikan sehingga banyak kasus positif yang terus dikonfirmasi setiap harinya di berbagai negara.

Meskipun virus ini termasuk mematikan, tapi banyak pasien yang terinfeksi Covid-19 bisa kembali sembuh dan hidup seperti semula.

Baca Juga: Cegah Anak di Bawah Umur Terlibat Demo, Pelajar di Jakarta Selatan Wajib Mengisi Absen Tiga Kali

Namun, akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan sebuah informasi di Facebook yang menyatakan bahwa Covid-19 yang telah memakan banyak korban jiwa, tidak dapat membuat orang meninggal dunia.

Informasi tersebut diunggah dalam akun Facebook Doral Crocker pada 7 Oktober 2020, menyatakan jika Covid-19 tidak dapat membunuh orang serta menuduh pemerintah dan media telah berbohong.

Berikut narasi lengkapnya:

Baca Juga: Kembali Gelar Aksi Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law, BEM SI Desak Presiden Keluarkan Perppu

“Covid-19 tidak membunuh orang. Sistem kekebalan yang lemah dan dokter yang buruk. Tesnya dicurangi. Jumlah kematian salah. Masker tidak berguna. Pembersih tangan beracun. Vaksin adalah racun. Pemerintah dan media berbohong."

Berdasarkan penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun @turnbackhoaxid, informasi yang menyatakan jika Covid-19 tidak membuat orang meninggal dunia adalah informasi yang menyesatkan.

Melansir dari laman resmi WHO, pandemi Covid-19 telah membuat sekitar 50 ribu jiwa meninggal setiap minggunya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Nasabah Harus Tarik Uang karena Pembekuan Rekening? Simak Fakta Sebenarnya

Hingga tanggal 13 Oktober 2020, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di seluruh dunia berjumlah 37,6 juta jiwa dan 1,07 juta jiwa telah meninggal disebabkan oleh penyakit yang berasal dari Wuhan tersebut.

Selain itu, ada kelompok masyarakat tertentu yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 yaitu orang lanjut usia, orang dengan HIV, wanita hamil, dan orang pengidap asma.

Berdasarkan informasi yang telah dihimpun dengan rinci soal kematian akibat Covid-19, serta penjabaran data WHO terkait jumlah pasien Covid-19 yang meninggal, maka dapat dipastikan informasi dari akun Facebook tersebut adalah hoaks.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x