Fakta Terbaru Vaksin Covid-19, Ternyata Suhu Penyimpanan Harus Lebih Dingin dari Antartika, Kenapa?

18 November 2020, 21:43 WIB
Vaksin Sinovac. /Pexels /Nataliya Vaitkevich/

PR PANGANDARAN - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengatakan tantangan terbesar untuk mengawal vaksin Covid-19 yakni menjaga suhunya terus dingin.

Bahkan dilansir laman NPR, vaksin dari Pfizer harus dijaga agar tetap berada di suhu minus 70 derajat Celcius.

Suhu yang disebutkan tersebut ternyata setelah ditelusuri lebih dingin daripada musim dingin di Antartika.

Baca Juga: Mesir Pamerkan 100 Peti Mati Kuno Berumur 2.500 Tahun Berisi Mumi, Intip Penampakannya di Sini

Sedangkan vaksin Moderna hanya dijaga suhunya agar berada di minus 20 derajat Celcius, kurang lebih serupa dengan lemari es biasa.

Kendati begitu, perwakilan organisasi nirlaba internasional yang berfokus pada kesehatan masyarakat PATH, Debra Kristensen optimistis hal itu bisa dilakukan.

Lantas, kenapa vaksin Covid-19 harus disimpan di tempat yang dingin melebihi suhu dingin Antartika?

Baca Juga: Idap Kanker Jenis Langka, Kontestan Master Chef Junior Berusia 14 Tahun Meninggal Dunia Usai Dirawat

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara, kandidat vaksin dari Moderna dan Pfizer sama-sama menggunakan pendekatan baru untuk membuka pertahanan kekebalan tubuh yakni menggunakan RNA, atau mRNA, untuk mengubah sel menjadi pabrik yang membuat satu protein virus corona tertentu.

Protein itu memicu respons kekebalan seolah-olah ada infeksi virus corona yang sebenarnya.

Kemudian, jika seseorang yang diimunisasi nanti terpapar virus corona, sistem kekebalan tubuhnya akan dapat melawan dengan lebih mudah dan mereka lebih mungkin terhindar dari penyakit serius itu.

 Baca Juga: Dilaporkan Jual Data Pengguna kepada Militer AS, Begini Klarifikasi Aplikasi Muslim Pro: Ini Serius!

Masalahnya, menurut peneliti vaksin yang juga ketua dewan International Society for Vaccines, Margaret Liu, mRNA sangat mudah hancur karena ada banyak enzim yang akan menghancurkannya.

Analoginya begini, vaksin bisa diibaratkan sebatang cokelat yang mudah meleleh. Sama seperti ada cara untuk mencegah cokelat meleleh menjadi lengket, ada hal-hal yang dilakukan pembuat obat untuk melindungi vaksin Covid-19 mereka.

Langkah pertama, memodifikasi nukleosida mRNA atau bahan penyusun vaksin RNA, seperti mengganti resep cokelat agar tidak terlalu meleleh.

Baca Juga: Begini Gambaran Potensi dan Tantangan Menuju Indonesia Jadi 5 Negara Perekonomian Terkuat di Dunia

Selanjutnya, menggunakan nanopartikel lipid, seperti meletakkan cokelat Anda di dalam lapisan permen sehingga cokelat tidak meleleh.

Tetapi, bahkan dengan blok penyusun dan lapisan lipid yang distabilkan, mRNA masih bisa mudah rusak, itulah sebabnya vaksin dibekukan.

Juru bicara Moderna Colleen Hussey menjelaskan, vaksinnya tidak perlu disimpan terlalu dingin karena sifat dan struktur nanopartikel lipid-nya.

 Baca Juga: Jadi Brand Ambassador Korea Pertama untuk Omega, Hyun Bin Bakal Kolaborasi Bareng Artis Hollywood

"Sekarang kami tidak memerlukan (kondisi ultra-dingin) karena kualitas produk telah meningkat dan (produk) tidak perlu dibekukan terlalu tinggi untuk menghindari degradasi mRNA," jelas Hussey.

Pihak Pfizer mengatakan, vaksinnya perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat Celcius dan dapat bertahan dalam lemari pendingin khusus hingga enam bulan.

Pengangkut khusus bisa menampung hingga lima nampan "kotak pizza" (kotak berisi vaksin), menambahkan es kering setiap lima hari hingga 15 hari untuk menjaga vaksin pada suhu beku yang tepat.

Baca Juga: Akui sedang Berjuang Lawan Kecemasan, Paulina Porizkova: Jangan Salah, Saya Tidak Ingin Bunuh Diri

Meski begitu, ada tantangannya. Seorang ilmuwan Pfizer mengatakan kepada dewan penasehat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pada Agustus lalu, kotak vaksin tidak seharusnya dibuka lebih dari dua kali sehari dan harus ditutup dalam satu menit setelah dibuka.

Kemudian, setelah dicairkan, vaksin dapat disimpan di lemari es selama lima hari.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: NPR ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler