Waspada! Jari Kaki Bengkak Selama Berbulan-bulan Ternyata Bisa Jadi Pertanda Terkena Covid-19

- 31 Oktober 2020, 21:25 WIB
TIM ahli Spanyol menyelidiki kasus yang menunjukan penderita virus corona dapat diidentifikasi lebih awal melalui luka di jari kaki mirip cacar air.*
TIM ahli Spanyol menyelidiki kasus yang menunjukan penderita virus corona dapat diidentifikasi lebih awal melalui luka di jari kaki mirip cacar air.* /NEW YORK POST/

PR PANGANDARAN - Semenjak pandemi Covid-19 melanda berbagai belahan dunia, para pakar kesehatan langsung mengidentifikasi seputar virus baru tersebut.

Hasil identifikasi yang menjadi kesepakatan umum misalnya soal gejala. Diketahui bahwa gejala utama yang harus diwaspadai oleh setiap orang adalah termasuk demam tinggi, batuk yang terus-menerus dan kehilangan atau perubahan pada indra penciuman dan perasa.

Tak hanya itu, nyatanya sekarang para ilmuwan menemukan gejala baru dapat muncul ketika seseorang terinfeksi Covid-19. Gejala itu disebut sebagai "jari kaki Covid".

Baca Juga: 'Seharusnya UMP Jabar Turun dari Tahun Lalu', Rachmat Taufik Bocorkan Cara Perhitungan Besarannya

Sebuah lembaga penelitian Amerika Serikat, International League of Dermatological Societies dan American Academy of Dermatology menemukan sebuah fakta bahwa beberapa pasien Covid-19 menderita peradangan, semacam ruam (chilblain) pada bagian kaki mereka.

Lembaga tersebut menyatakan bahwa kondisi ruam biasanya akan berkembang mulai waktu seminggu hingga empat minggu setelah terinfeksi. Bahkan tak jarang jari kaki menjadi bengkak atau berubah warna.

Hal serupa juga disampaikan oleh peneliti utama dari International Covid-19 Dermatology Registry, Dr Esther Freeman dalam Kongres European Academy of Dermatology and Venereology (EADV) di Swiss minggu ini.

Baca Juga: Kepergok Lepas Cincin Tunangan, Verrel Bramasta Ledek Atta Halilintar: Bukti Ada Sesuatu sama Aurel

Dr Freeman mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan, sebagian besar peradangan pada kaki penderita akan kembali normal dalam hitungan beberapa minggu.

“Dalam banyak kasus, itu diselesaikan sendiri dan hilang. Ini relatif ringan. Itu berlangsung rata-rata sekitar 15 hari. Tapi kami telah melihat pasien yang bertahan satu atau dua bulan," ungkap Dr Freeman, seperti dilansir Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari laman Independen pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Sayangnya, dalam beberapa kasus, peradangan terus berlanjut selama lebih dari 150 hari. Bahkan peradangan di jari-jari kaki mereka akan mengalami perubahan warna dari merah dan alami pembengkakan, kemudian berubah menjadi ungu.

Baca Juga: Bibir Sobek hingga Kepala Bengkak, Ini Kronologi Lengkap Penganiayaan 2 Anggota TNI oleh Klub Moge

"Yang sangat mengejutkan adalah ketika Anda melampaui batas 60 hari itu - karena tidak seperti pasien sembuh pada hari ke-70. Ini adalah fakta bahwa beberapa pasien kami berada di atas 150 hari sekarang - ini adalah pasien dengan jari kaki merah atau ungu atau bengkak selama berbulan-bulan," ungkap Dr Freeman.

Kurang lebih setengah dari total jumlah pasien yang terdaftar, dilaporkan 16 persen di antaranya memiliki jari kaki Covid dan mereka harus dirawat di rumah sakit.

“Kami mulai melihat Covid-19 lama di sistem organ lain, ini pertama kalinya kami menyadari hal ini bisa terjadi di kulit juga,” tuturnya. Kulit dapat dilihat sebagai jendela ke seluruh tubuh karena peradangan yang dapat Anda lihat - dan dapat menjadi indikasi peradangan di tempat (bagian tubuh) yang lain," tuturnya.

Baca Juga: Jarang Terjadi, Pemimpin Turki dan Yunani Saling Tukar Pesan Usai Gempa: Apapun Itu, Berdiri Bersama

Angka tersebut dilaporkan para dokter yang merawat pasien dengan masalah kulit di banyak negara di seluruh dunia. Tak berlebihan bila kemudian para ilmuwan mengasumsikan bahwa terdapat banyak orang dengan gejala jari kaki Covid yang belum tertangani oleh bantuan medis.

Dr Freeman mengatakan bahwa apa yang dilaporkan timnya adalah "mungkin hanya puncak gunung es".

“Ini mungkin terjadi lebih banyak daripada yang kami laporkan, tetapi saya pikir dengan melaporkannya lebih banyak orang akan mengenalinya,” katanya.

Baca Juga: Sebut 'Alhamdulillah' Dua Kali, Anies Baswedan Bahagia, Ternyata Jakarta Jadi Kota Terbaik di Dunia

Wacana soal gejala Covid-19 berupa peradangan kulit ini bukan pertama kalinya. Para peneliti telah menaruh perhatian pada jari kaki Covid sebagai gejala potensial Covid-19 selain dari gejala Covid-19 berupa delirium, konjungtivitis, dan diare.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah