Rencanakan Serangan Rudal Terhadap Iran, AS Adakan Pertemuan Rahasia dengan Israel dan Arab Saudi

28 November 2020, 20:17 WIB
Ilustrasi rudal.* /Pixabay/SpaceX-Imagery

PR PANGANDARAN – Amerika Serikat (AS) mengadakan pertemuan rahasia dengan Israel dan Arab Saudi pekan lalu di tengah klaim bahwa Pasukan Pertahanan Israel sedang mempersiapkan AS untuk serangan militer dalam waktu dekat terhadap Iran.

AS sedang mencari cara untuk melancarkan serangan militer yang menghancurkan terhadap Iran sebelum Presiden Trump meninggalkan jabatannya, menurut pejabat senior Israel itu.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam beberapa pekan terakhir telah diperintahkan untuk mempersiapkan kemungkinan serangan terhadap Iran, menyusul pertemuan rahasia antara AS, Israel dan Arab Saudi.

Baca Juga: Fasilitasi Kerumunan Habib Rizieq, Wali Kota dan Kadis Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Dicopot

Ini terjadi ketika Israel disalahkan oleh Iran atas pembunuhan seorang ilmuwan nuklir Iran di siang bolong pada hari Jumat.

Mohsen Fakhrizadeh tewas dalam penyergapan di dalam mobilnya oleh orang-orang bersenjata di kota Absard, sebelah timur ibu kota Teheran.

Fakhrizadeh adalah ilmuwan nuklir paling terkenal di Iran dan mengepalai organisasi penelitian dan inovasi kementerian pertahanan.

Baca Juga: Unik dan Anti Mainstream, Dubes Jepang Masafumi Ishii Pakai Masker Spanduk Pecel Lele

Pemimpin tertinggi Iran menanggapi pembunuhan tersebut dengan bersumpah ‘hukuman pasti’ bagi mereka yang terlibat.

Hassan Rouhani juga mengatakan Iran akan membalas pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh pada waktu yang dipilihnya memilih Israel dan AS untuk keterlibatannya.

"Musuh Iran harus tahu bahwa rakyat dan pejabat Iran lebih berani daripada membiarkan tindakan kriminal ini tidak terjawab," katanya yang dikutip dari Express oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Baca Juga: Waketum MUI Anggap Aneh Bila Ada Kapolri Non Muslim, Refly Harun Beri Komentar: Sah-sah Saja!

Awal pekan ini terungkap bahwa AS mengadakan pertemuan rahasia dengan Arab Saudi dan Israel untuk membahas Iran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terbang ke Arab Saudi untuk bertemu dengan AS Mohammed bin Salman dan Mike Pompeo.

Netanyahu didampingi oleh Yossi Cohen, kepala agen mata-mata negara itu, Mossad.

Baca Juga: Benarkah Membongkar Kesalahan Presiden dan Pemerintah Haram Hukumnya dalam Islam? Ini Penjelasannya

Menyusul penolakan oleh Arab Saudi dan diamnya AS dan Israel, perjalanan rahasia tersebut kemudian dikonfirmasi oleh menteri pendidikan Israel, Yoav Galant.

"Fakta bahwa pertemuan itu terjadi dan diumumkan, meskipun sekarang sudah setengah resmi, adalah masalah yang sangat penting," tuturnya.

Menteri Pertahanan Benny Gantz juga tampaknya mengkonfirmasi perjalanan itu terjadi setelah dia mengutuk ‘kebocoran penerbangan rahasia yang tidak bertanggung jawab ke Arab Saudi’.

Baca Juga: Kabar Duka, Suami dari Mama Lita 'Master Chef Indonesia' Dikabarkan Meninggal Dunia

Setelah perjalanan tersebut, pemerintah Israel diduga menginstruksikan IDF untuk melakukan persiapan serangan AS ke Iran pada bulan-bulan terakhir masa jabatan Donald Trump.

Pejabat senior Israel mengatakan kepada Axios bahwa mereka mengantisipasi periode yang sangat sensitif menjelang pelantikan presiden Joe Biden pada Januari.

Selama pertemuan rahasia, Komando Pusat AS mengirim pembom strategis B-52 ke Timur Tengah dalam misi jarak jauh dalam waktu singkat untuk mencegah agresi dan meyakinkan mitra dan sekutu AS.

Baca Juga: Membanggakan! TREASURE Raih 1st Win Seusai Debut sebagai 'Rookie of the Year' di Ajang AAA 2020

Pekan lalu, Presiden Trump bahkan meningkatkan kemungkinan menyerang fasilitas pengayaan uranium Iran di Natanz selama pertemuan dengan anggota senior tim keamanan nasionalnya.

Presiden Trump mengusulkan pemogokan itu menyusul laporan Badan Energi Atom Internasional tentang kemajuan mengejutkan Iran dalam mengembangkan cadangan uranium yang diperkuat.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler