Jadi Menhan Pertama Keturunan Afrika, Biden Tunjuk Pensiunan Jenderal Lloyd Austin Pimpin Pentagon

8 Desember 2020, 13:02 WIB
Presiden Amerika terpilih, Joe Biden tuntuk Pensiunan Jenderal Lloyd Austin jalankan Pentagon.* /Instagram.com/@joebiden

PR PANGANDARAN - Pensiunan jenderal Lloyd Austin, yang pernah dipandang sebagai kandidat jangka panjang untuk menjadi sekretaris pertahanan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden, telah dipilih untuk memimpin Pentagon, menurut tiga orang yang mengetahui diskusi tersebut.

Keputusan itu diambil dua minggu setelah Biden mengumumkan anggota senior lainnya dari tim keamanan nasionalnya.

Meskipun Michele Flournoy, yang secara luas dilihat sebagai pilihan Hillary Clinton untuk menjadi menteri pertahanan seandainya dia memenangkan pemilihan pada tahun 2016, awalnya dipandang sebagai pelari terdepan untuk pekerjaan itu, Biden telah berada di bawah tekanan untuk mencalonkan orang kulit hitam untuk menjadi pembelanya.

Baca Juga: Mantap Menikah dengan Adit Jayusman dalam Waktu Dekat, Ayu Ting Ting Ternyata Sudah Pesan WO

Dalam beberapa hari terakhir, Austin, mantan komandan Komando Pusat AS (Amerika Serikat), telah muncul sebagai kandidat tingkat atas, meskipun Biden juga mempertimbangkan mantan sekretaris Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson untuk pekerjaan itu, kata beberapa orang yang mengetahui diskusi tersebut.

Dua orang termasuk seorang ajudan Demokrat di DPR mengatakan kekhawatiran yang masih ada tentang masa jabatan Johnson dalam pemerintahan Obama telah meningkatkan posisi Austin di antara anggota kaukus.

Johnson telah dikritik karena catatannya tentang memperluas penahanan keluarga dan mempercepat deportasi, serta menyetujui ratusan serangan pesawat tak berawak yang menargetkan warga sipil.

Baca Juga: 3 Tahun Tak Pernah ke MAMA, Berikut Perlakuan Kejam MAMA Kepada EXO yang Membuat Geram EXO-L

Anggota Kongres Bennie Thompson, seorang anggota CBC yang dekat dengan Biden, mengatakan kepada POLITICO bahwa ‘jika salah satu terpilih, saya akan senang’.

“Banyak orang dengan cemas menunggu untuk melihat seperti apa Kabinet setelah selesai, tetapi juga perhatikan fakta bahwa angka Afrika-Amerika harus lebih baik daripada yang ada pada saat ini,” jelasnya yang dikutip dari SCMP.

Tim Biden melihat Austin sebagai pilihan yang aman, kata seorang mantan pejabat pertahanan yang mendekati transisi, menambahkan bahwa pensiunan jenderal tersebut diyakini sebagai tentara yang baik yang akan melaksanakan agenda presiden terpilih.

“Akan ada sedikit ketegangan’ dengan Austin sebagai menteri pertahanan daripada Johnson atau Flournoy. Mungkin lebih sedikit ketidaksepakatan… hubungan akan menjadi lebih lancar,” katanya.

Baca Juga: Rayakan Pernikahan ke-24, Ridwan Kamil Ngaku Jadi Pria ke-42: yang Penting Saya yang Bawa ke KUA

Austin menolak berkomentar melalui juru bicara. Seorang juru bicara tim transisi Biden juga menolak berkomentar.

Pencalonan Austin mendapat tentangan dari beberapa pakar keamanan nasional, yang mencatat bahwa dia belum keluar dari militer selama tujuh tahun yang disyaratkan dan akan membutuhkan pembebasan dari Kongres untuk menjadi menteri pertahanan.

Jika terpilih, dia akan menjadi kepala Pentagon kedua hanya dalam empat tahun yang membutuhkan pengabaian seperti itu, setelah Presiden Donald Trump memilih James Mattis, mantan kepala Komando Pusat lainnya, untuk menjadi menteri pertahanan pertamanya pada tahun 2017.

Diketahui Lloyd Austin akan menjadi menteri pertahanan AS keturunan Afrika pertama, dan menjabat sebagai komandan tertinggi AS di Irak, kemudian naik menjadi kepala Komando Pusat AS.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler