PR PANGANDARAN – Wanita asal Widnes, Cheshire, Inggris harus mempertanggungjawabkan perbuatannya usai menipu banyak orang.
Wanita itu adalah Toni Standen yang berpura-pura kanker demi menggelar pesta mewah miliknya.
Diawali dengan kejadian di tahun 2015, dia berpura-pura mengidap kanker ovarium. Tidak hanya itu saja, wanita tersebut menyatakan bahwa hidupnya tidak lama lagi yakni hanya 2 bulan tersisa.
Baca Juga: Jadi Juara Hot Mama, Nagita Slavina Kalahkan Ayu Ting Ting dan Yuni Shara
Wanita tersebut pun mengungkapkan bahwa sebelum ayah tercintanya meninggal, ada harapan sang ayah yang belum tercapai yakni menggelar pernikahan yang mewah.
Oleh sebab itu, dia ingin mewujudkan keinginan terakhir ayahnya.
Teman-teman Toni Standen yang mendengar pun percaya dengan bualannya.
Hal ini bukan tanpa sebab, Toni Standen membotaki kepalanya sehingga teman-temannya yakin bahwa dia memang benar-benar sedang berjuang melawan kanker.
Baca Juga: Lirik Lagu Jingle Bells Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia
Mereka pun menggalang dana untuk Toni Standen dan berhasil mengumpulkan 8.500 pound sterling yang setara dengan Rp162 juta.
Dengan uang penggalangan dana tersebut, Toni Standen dan James yang adalah calon suaminya pada saat itu melangsungkan pernikahan, dan berbulan madu ke Turki.
Tidak hanya ke Turki, keduanya bahkan berlibur ke negara lain seperti Jerman, Austria, Lapar, Republik Ceko, dan Italia.
Baca Juga: Gunakan Rempah Kaedaluwarsa, Mahasiswa India Berhasil Ciptakan Lukisan Rempah Terbesar di Dunia
Hal tersebut yang membuat teman-temannya mulai menaruh curiga kepada kondisi kesehatan Toni yang telah divonis hanya memiliki sisa waktu 2 bulan.
Wanita tersebut pun lantas mengakui kebohongannya selama ini kepada teman-temannya tersebut.
"Saya mengasihi kalian berdua, saya berterima kasih atas segalanya selama beberapa tahun terakhir. Saya sangat menyesal untuk semua ini, saya malu dan patah hati dan saat ini saya sedang berjuang," ujar Toni Standen seperti dikutip dari Daily Mail.
Oleh karena perbuatan yang dilakukannya, Toni Standen kini harus mendekam di balik jeruji besi selama lima bulan.***