Tiongkok Tidak Lagi Mengakui Paspor BNO, Inggris Tawarkan Hong Kong Permohonan Jadi Warga Negaranya

31 Januari 2021, 21:20 WIB
Bendera Inggris Raya. /Pixabay/Nerivill /


PR PANGANDARAN - Inggris bagai membalas sikap Tiongkok yang tidak lagi mengakui paspor British National Overseas (BNO) sebagai dokumen perjalanan yang valid, sehingga penduduk Hong Kong kini dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan visa baru sebagai warga negara Inggris mulai Minggu, 31 Januari 2021.

Visa baru itu adalah jalan Inggris untuk menawarkan kesempatan bagi penduduk Hong Kong untuk menjadi warga negara Inggris setelah Tiongkok pada 31 Januari 2021 juga tidak lagi mengakui paspor BNO.

Ini pun sebagai buntut penerapan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong oleh Tiongkok, yang membuat Inggris berdebat tentang perbedaan pendapat itu di pusat keuangan Asia tahun lalu.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-100 Pangeran Philip, Pangeran Harry Hadir Tanpa Meghan Markle, Ada Apa?

Inggris mengatakan sedang memenuhi komitmen sejarah dan moral kepada rakyat Hong Kong, setelah Beijing memberlakukan undang-undang keamanan di kota semi-otonom yang menurut Inggris melanggar ketentuan perjanjian di mana koloni itu dikembalikan ke Tiongkok pada 1997.

"Kami menghormati ikatan mendalam sejarah dan persahabatan kami dengan rakyat Hong Kong, dan kami membela kebebasan dan otonomi," ungkap Perdana Menteri Boris Johnson yang mengatakan skema tersebut minggu ini.

Lebih lanjut, Pemerintah Inggris memperkirakan visa baru dapat menarik lebih dari 300.000 orang dan tanggungan mereka ke Inggris.

Baca Juga: Video Sesak Napas di TikTok Picu Bunuh Diri pada Anak-anak, Wanita Asal Italia Ini Diperiksa Kepolisian

Namun begitu, Beijing mengatakan itu akan menjadikan warga Hongkok sebaga warga negara kelas dua di Inggris.

Skema tersebut, yang pertama kali diumumkan tahun lalu, memungkinkan mereka yang berstatus BNO untuk tinggal, belajar dan bekerja di Inggris selama lima tahun dan akhirnya mengajukan permohonan kewarganegaraan.

Paspor BNO akan tersedia untuk banyak orang - sekitar 70 persen dari 7,5 juta penduduk Hong Kong.

Melansir dari Channel News Asia, permohonan paspor BNO telah meroket lebih dari 300 persen sejak undang-undang keamanan nasional diberlakukan Juli lalu dengan 733.000 pemegang terdaftar pada pertengahan Januari 2021.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian Runtuh, Pekerja Restoran Ini Kaget Dapat Uang Tip Rp28 Juta dalam Sehari

Inggris memperkirakan hingga 154.000 warga Hong Kong dapat tiba selama tahun depan dan sebanyak 322.000 selama lima tahun.

Berdasarkan sejarahnya, sejak Inggris mengembalikan Hong Kong ke Tiongkok yang otoriter, saat itu juga banyak warga Hong Kong yang ingin Inggris memberi mereka kewarganegaraan penuh, tetapi Tiongkok menentang langkah itu.

Artinya, BNO adalah kompromi yang memungkinkan warga Hong Kong yang lahir sebelum 1997 hak untuk tinggal di Inggris selama enam bulan pada satu waktu, tetapi tanpa hak bekerja atau menetap.

Baca Juga: Pesawat Presiden Ekuador Lakukan Pendaratan Darurat di Washington, Disebut Hanya Kerusakan Mekanis

Sedangkan sekarang ini telah menjadi salah satu dari sedikit jalan keluar bagi warga Hong Kong yang berharap untuk memulai kehidupan baru di luar negeri, karena pihak berwenang melakukan penangkapan massal terhadap pendukung demokrasi dan bergerak untuk membersihkan kota dari gelisah pandangan yang tidak setuju.

Stella, mantan profesional pemasaran, berencana pindah ke Inggris dalam waktu dekat bersama suami dan putranya yang berusia tiga tahun.

"Undang-undang keamanan nasional pada tahun 2020 memberi kami kesempatan terakhir karena ketentuan tersebut pada dasarnya mengkriminalisasi kebebasan berbicara," katanya kepada AFP, meminta untuk hanya menggunakan nama depannya.

Di bawah skema visa, mereka yang ingin pindah harus menunjukkan bahwa mereka memiliki cukup dana untuk menopang diri mereka sendiri dan tanggungan mereka setidaknya selama enam bulan.

Baca Juga: Iran Tolak Negosiasi Kesepakatan Nuklir Usai Presiden Prancis Melibatkan Arab Saudi

Warga Hong Kong yang sudah berada di Inggris dan terlibat dalam membantu orang lain pindah mengatakan banyak dari pelamar awal cenderung adalah orang-orang kelas menengah yang berpendidikan, seringkali dengan keluarga muda, yang memiliki cukup likuiditas untuk membiayai kepindahan mereka.

"Kebanyakan orang yang kami ajak bicara adalah keluarga dengan anak-anak sekolah dasar atau usia penitipan anak," Nic, seorang aktivis dengan kelompok bernama Lion Rock Hill Inggris, mengatakan kepada AFP, meminta anonimitas.

Bahkan, sebuah sumber menyebutkan beberapa warga Hong Kong mulai meninggalkan kota, sebelum skema baru itu diterapkan.

Baca Juga: Tiongkok Marahi Inggris yang Nekat Ijinkan BNO Jadi Dokumen Perjalanan Penduduk Hong Kong, Ini Balasannya

Terbukti awal pekan ini, Inggris mengatakan sekitar 7.000 orang pindah selama enam bulan terakhir di bawah sistem Cuti di Luar Aturan (LOTR) terpisah, sekaligus dapat mengajukan permohonan visa jalur menuju kewarganegaraan.

"BNO jelas merupakan sekoci bagi warga Hong Kong," kata Mike, seorang ilmuwan medis yang baru-baru ini pindah bersama keluarganya ke kota Manchester, kepada AFP.

Dia mengatakan banyak warga Hong Kong khawatir Tiongkok akan menghentikan warganya meninggalkan wilayah itu.

“Jadi lebih baik berangkat secepatnya,” pungkas Mike menutup pernyataan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler