Vaksin Bagi Orang Muda Disebut Sebabkan Pembekuan Darah, Inggris Sarankan AstraZeneca Hanya Alternatif Vaksin

8 April 2021, 13:00 WIB
ilustrasi vaksin Covid-19 dari AstraZeneca yang disebut sebabkan pembekuan darah, sehingga Inggris sarankan itu hanya alternatif.* /aliefia /pexels // user : @n-voitkevich

PR PANGANDARAN – Inggris menawarkan alternatif vaksin AstraZeneca bagi orang dewasa muda di bawah 30 tahun. European Medicines Agency berhenti menyarankan agar penggunaan vaksin dibatasi di 27 negara Uni Eropa.

Ia mengatakan bahwa otoritas nasional memutuskan siapa yang harus menerima vaksin. Sampai pengumuman tersebut, Inggris tidak pernah ragu-ragu dalam penggunaan vaksinnya, bahkan ketika banyak negara mendeteksi pembekuan darah yang tidak biasa bagi orang dewasa muda.

Tetapi bukti telah meningkat bahwa sejumlah kecil orang Inggris yang berusia muda telah merasakan efek samping tersebut.

Baca Juga: Minta Tolong Lewat Medsos, Seorang Anak Rekam Sang Ayah Todongkan Pedang dan Ancam Bunuh Keluarganya

Hal ini memaksa Inggris mengurangi penggunaan vaksin pada orang-orang muda.

Kekhawatiran atas pembekuan darah telah mengancam laju vaksinasi di luar Eropa.

Setidaknya 111 negara dengan berbagai tingkat pendapatan telah memberikan dosis suntikan AstraZeneca.

Regulator Inggris dan Eropa sama-sama mengatakan kemungkinan pembekuan darah itu terkait dengan vaksin, tetapi penyelidikan lebih lanjut diperlukan.

Regulator Eropa menggambarkan kasus tersebut sebagai efek samping yang serius tetapi sangat jarang.

Baca Juga: Sebut Suara Suami Adalah dari Tuhan, Atta Halilintar Dikecam Komnas Perempuan

Badan tersebut menegaskan kembali bahwa manfaat keseluruhan dari vaksin masih lebih besar daripada risikonya.

Namun, mendesak agar profesional kesehatan dan penerima suntikan berhati-hati tentang gejala seperti sesak napas, nyeri dada atau pembengkakan kaki.

Banyak negara Eropa telah membatasi penggunaan vaksin pada orang yang lebih muda, karena beberapa ilmuwan percaya bahwa mereka berisiko lebih tinggi mengembangkan pembekuan darah yang langka.

“Kasus ini jelas menunjukkan salah satu tantangan yang ditimbulkan oleh kampanye vaksinasi skala besar,” kata Emer Cooke.

“Ketika jutaan orang menerima vaksin ini, kejadian yang sangat jarang dapat terjadi yang tidak teridentifikasi selama uji klinis,” sambungnya.

Baca Juga: 10 Tahun Berkuasa, Kim Jong Un Hadapi Situasi Korea Utara Paling Buruk hingga Keluar dari Olimpiade Tokyo

Tidak ada vaksin lain yang menimbulkan kontroversi sebanyak suntikan yang dibuat oleh perusahaan Inggris-Swedia ini.

Kekhawatiran tersebut menyebabkan beberapa negara Eropa pertama-tama membatasi penggunaan AstraZeneca pada kelompok usia yang lebih tua, kemudian menangguhkannya karena laporan pembekuan darah.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Times

Tags

Terkini

Terpopuler