Jadi Produsen Terbesar, Negara Bagian India Kehabisan Vaksin Covid-19 hingga Inokulasi Nasional Tertunda

30 April 2021, 16:40 WIB
Negara bagian India menunda inokulasi nasional karena kehabisan vaksin Covid-19.* /Pixabay/geralt

PR PANGANDARAN - Beberapa negara bagian di India dilaporkan telah kehabisan vaksin Covid-19 sehari sebelum perluasan rencana inokulasi nasional yang direncanakan.

Hal itu dilaporkan oleh pihak berwenang setempat pada Jumat, 30 April 2021, ketika infeksi baru di India melonjak ke rekor harian tertinggi lainnya.

India telah melaporkan 386.452 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sementara kematian akibat Covid-19 melonjak 3.498 selama 24 jam terakhir, menurut data kementerian kesehatan.

Baca Juga: Spoiler Drama 'Taxi Driver' Episode 7: Balaskan Dendam, Kim Do Gi Serbu Sarang Iblis Tempat Rekaman Ilegal

Namun, para ahli medis percaya angka Covid-19 yang sebenarnya mungkin lima hingga 10 kali lebih besar dari penghitungan resmi.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, India telah menambahkan sekitar 7,7 juta kasus sejak akhir Februari, ketika gelombang kedua meningkat, menurut penghitungan Reuters.

Sebaliknya, India membutuhkan hampir enam bulan untuk menambahkan 7,7 juta kasus sebelumnya.

Baca Juga: Sibuk Syuting Ikatan Cinta, Arya Saloka Ternyata Masih Merakyat, Luangkan Waktu Ikut Ronda

Negara dengan populasi terbesar kedua di dunia ini berada dalam krisis yang parah, dengan rumah sakit dan kamar mayat kewalahan oleh pandemi, obat-obatan dan oksigen yang tidak mencukupi dan pembatasan ketat terhadap pergerakan di kota-kota terbesarnya.

India adalah produsen vaksin terbesar di dunia tetapi tidak memiliki cukup persediaan untuk mengikuti gelombang Covid-19 mematikan kedua, meskipun pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi berencana untuk memvaksinasi semua orang dewasa mulai 1 Mei.

Hanya sekitar 9 persen dari 1,4 miliar orang India telah menerima dosis vaksin sejak Januari.

Baca Juga: Wabup Pangandaran Menyedekahkan Gajinya untuk Masyarakat, Ujang Endin: Saya Sudah Ikrar

"Saya mendaftar untuk mendapatkan slot 28 hari sebelumnya, tetapi sekarang mereka mengatakan tidak ada vaksin," kata pengguna Twitter Jasmin Oza dalam sebuah posting video.

India pada awalnya berencana untuk memvaksinasi hanya 300 juta orang yang berisiko tertingginya pada bulan Agustus, tetapi memperluas target karena meningkatnya kasus.

Namun, kedua produsen vaksinnya sudah berjuang untuk meningkatkan kapasitas melebihi 80 juta dosis sebulan karena kekurangan bahan baku dan kebakaran di Serum Institute, yang memproduksi vaksin AstraZeneca di India.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru April 2021: PT Astra Honda Motor Buka Kesempatan untuk Lulusan S1

Pusat inokulasi di Mumbai akan ditutup selama tiga hari mulai Jumat karena kekurangan vaksin, kata pihak berwenang.

Di negara bagian selatan Karnataka, rumah bagi pusat teknologi Bengaluru, menteri kesehatan negara bagian itu mengatakan kampanye vaksinasi Karnataka untuk orang dewasa tidak akan dimulai pada 1 Mei.

"Pemerintah negara bagian belum menerima informasi dari perusahaan kapan mereka bisa memasok vaksin ini," kata Menteri Kesehatan K Sudhakar.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler