Seorang Wanita Dicambuk 40 Kali oleh Taliban Usai Ketahuan Bicara dengan Pria di Telepon

1 Mei 2021, 16:50 WIB
Wanita di Afghanistan dicambuk 40 kali oleh Taliban karena bicara dengan pria di telepon. /Tangkap layar YouTube.com/Salaam Times

PR PANGANDARAN – Sebuah video tersebar secara luas yang memperlihatkan seorang wanita berteriak minta ampun saat dicambuk sebanyak 40 kali oleh Taliban karena berbicara dengan seorang pria di telepon.

Dikutip dari The Sun, video tersebut menunjukkan kerumunan pria yang menonton seorang wanita berlutut di tanah dan memohon pengampunan saat berulang kali dicambuk di Afghanistan.

Wanita yang ditutupi burqa itu dibawa ke dalam lingkaran penonton di dekat Herat oleh seorang tetua Islam sebelum hukumannya dijatuhkan oleh dua orang lainnya.

Baca Juga: Gegara Tak Diberi HP untuk Judi Online, Suami Tega Aniaya Istri yang Tengah Hamil Dua Bulan

Seseorang dapat terlihat mencambuknya lagi dan lagi dalam video sebelum menyerahkan cambuk kepada sesepuh lain yang mencambuknya lebih keras.

Saat dicambuk wanita itu berkata dengan putus asa “Aku bertobat, ini salahku” di sela-sela tangisan kesakitannya.

Ketiga taliban yang mencambuk wanita itu bertindak sebagai hakim dan memutuskan untuk menghukum wanita itu karena melakukan hubungan yang tidak bermoral.

Baca Juga: Takut Dipenjara 15 Tahun, 10.000 Siswa Korea Utara Serahkan Diri ke Polisi karena Nonton Drakor

Sementara itu, pria yang ditelepon wanita itu juga ditangkap dan ditahan di penjara Taliban. Video tersebut diperkirakan direkam akhir tahun lalu, tetapi baru sekarang diunggah.

Pengadilan Taliban di provinsi Obe bertemu tiga kali seminggu untuk menangani pengaduan yang diajukan oleh penduduk setempat yang meminta bantuan untuk menyelesaikan masalah karena mereka kurang percaya pada pemerintah.

Atefa Ghafouri, seorang aktivis hak-hak perempuan di Herat, mengatakan hukuman tersebut bisa terjadi karena kelambanan pemerintah Afghanistan.

Baca Juga: Tengah Hamil Tua saat Suami Gugur di KRI Nanggala 402, Kini Endik Mufidatul Lahirkan Bayi Perempuan

"Semua pria yang menghadiri pencambukan adalah warga negara biasa, hanya orang-orang yang tinggal di daerah itu," katanya memberikan keterangan.

"Banyak warga Afghanistan, terutama di daerah pedesaan, mendukung pengadilan ini. Tidak ada pengadilan Anda dapat mengajukan pengaduan dan meskipun ada, proses peradilannya lama dan mahal karena Anda harus membayar suap agar seseorang benar-benar menangani file Anda,” sambungnya.,

"Jadi, satu-satunya alternatif adalah pengadilan Taliban, yang kebetulan juga cepat dan bebas,” lanjut Atefa Ghafouri.

Baca Juga: Boy William Unggah Foto Buku Nikah Bersama Karen Vandela, Komentar Reza Arap jadi Sorotan

"Orang-orang beralih ke pengadilan ini dan menemukan solusi untuk konflik mereka dan itu membangun legitimasi. Taliban kemudian memberlakukan aturan mereka. Korban pertama dari sistem ini adalah wanita,” tambanya lebih lanjut.

Meskipun hampir dua dekade intervensi militer dari Amerika Serikat (AS), Taliban masih menguasai Afghanistan.

Munculnya video keji itu setelah Joe Biden mengonfirmasi AS akan menarik semua tentaranya dari Afghanistan pada 11 September 2021.

Baca Juga: Aldi Taher Ajak Kaesang Pangarep Bikin Video untuk Nissa Sabyan: Insya Allah, Doain Yah Netizen

Presiden mengonfirmasi 2.500 tentara AS akan dibawa pulang dalam waktu empat bulan, mulai dari 1 Mei hingga batas waktu penarikan yang disepakati antara Donald Trump dan Taliban.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler