Lawan Taliban, Mantan Pasukan Pemerintah Afghanistan Persiapkan Tentara Tempur di Lembah Panjshir

23 Agustus 2021, 22:10 WIB
Sekelompok mantan pasukan pemerintah Afghanistan persiapkan diri melawan Taliban dengan tentara tempur di lembah Panjshir /Twitter/@PanjshirProvin1

PR PANGANDARAN - Afghanistan saat ini berada dalam cengkeraman kekuasaan Taliban, tetapi mantan pasukan pemerintah tak tinggal diam dengan membentuk gerakan perlawanan di lembah berbenteng, Panjshir.

Meski ditinggal Ashraf Ghani yang melarikan diri, kini mantan pasukan pemerintah Afghanistan sedang bersiap untuk melawan, tetapi juga berusaha untuk bernegosiasi dengan Taliban, demikian juru bicara mereka Ali Maisam Nazary mengatakan kepada AFP.

Sebagai informasi, ribuan orang telah pergi ke lembah berbenteng Panjshir untuk bergabung dalam pertempuran dan menemukan tempat yang aman untuk melanjutkan hidup mereka.

Baca Juga: Serupa Turki, Rusia Tolak Pengungsi Afghanistan karena Khawatir 'Kemunculan Militan'

Dijelaskan Nazary, di dalam lembah berbenteng Panjshir, ada Ahmad Massoud, putra komandan Mujahidin legendaris Ahmad Shah Massoud yang dibunuh oleh Al-Qaeda dua hari sebelum serangan 11 September 2001, telah mengumpulkan kekuatan tempur sekitar 9.000 orang.

Berdasarkan laporan AFP, selama latihan menunjukkan lusinan rekrutan melakukan rutinitas kebugaran, dan beberapa humvee lapis baja mengemudi melintasi lembah timur laut Kabul.

Tujuan utama Front Perlawanan Nasional adalah untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut di Afghanistan dan mendesak sistem pemerintahan baru.

“Syarat untuk kesepakatan damai dengan Taliban adalah desentralisasi, sebuah sistem yang menjamin keadilan sosial, kesetaraan, hak, dan kebebasan untuk semua,” kata Nazary, kepala hubungan luar negeri NRF.

Baca Juga: Kilas Balik PPKM yang Kini Diperpanjang untuk Keenam Kalinya oleh Presiden Jokowi

Namun begitu, jika Taliban tidak setuju akan ada kesepakatan damai, mereka akan siap melakukan "konflik jangka panjang".

Sementara Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan, Nazary dengan optimis menyoroti laporan bahwa milisi lokal di beberapa distrik telah mulai menentang kekuasaan garis keras mereka dan telah membentuk hubungan dengan NRF Massoud.

"Massoud tidak memberi perintah agar hal-hal ini terjadi tetapi semuanya terkait dengan kita," kata Nazary.

"Taliban kewalahan. Mereka tidak bisa berada di mana-mana pada saat yang bersamaan. Sumber daya mereka terbatas. Mereka tidak mendapat dukungan di antara mayoritas," tambahnya.

Baca Juga: Supercell Segera Rilis Everdale, Game Baru Membangun Kota dengan Usung Kerjasama

Di samping pasukan tempur Massoud, Panjshir sekarang menampung lebih dari 1.000 orang terlantar dari seluruh Afghanistan yang telah berbondong-bondong ke lembah untuk mencari perlindungan, kata Nazary.

"Kami melihat Panjshir menjadi zona aman bagi semua kelompok yang merasa terancam di provinsi lain."

Sementara itu, perlawanan Massoud dan lainnya di seluruh Afghanistan, sangat penting dalam membuat perubahan ini terjadi.

"Panjshir selalu menjadi mercusuar harapan," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV

Tags

Terkini

Terpopuler