PR PANGANDARAN - Otoritas Kesehatan Tiongkok telah melaporkan nol kasus Covid-19 bergejala yang ditularkan secara lokal untuk pertama kali sejak wabah varian Delta dimulai pada Juli 2021.
Meskipun tidak jelas apakah angka itu akan tetap nol kasus dalam minggu-minggu mendatang, para ahli mengatakan itu adalah tanda lain bahwa pendekatan 'toleransi nol' yang diterapkan Tiongkok tidak mungkin diubah.
Lebih dari 1.200 orang telah dipastikan terinfeksi Covid-19 dalam wabah yang menurut para pejabat terutama didorong oleh varian Delta yang sangat menular, yang dibawa dari luar negeri dan menyebabkan klaster baru Covid-19 pada akhir Juli di kota timur Nanjing, Tiongkok.
Baca Juga: 6 Cara Membuat Introvert Jatuh Cinta Padamu, Salah Satunya Jadilah Diri Sendiri
Putaran terakhir wabah memicu alarm nasional, dengan politisi dan profesional medis muncul di media lokal dan nasional mendesak orang untuk waspada.
Tindakan keras segera dikerahkan. Mereka termasuk penguncian lokal, karantina ketat, dan pengujian massal.
Awal bulan ini, misalnya, pihak berwenang memerintahkan semua 11 juta penduduk Wuhan - tempat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada akhir 2019 - untuk diuji virusnya, setelah kasus baru muncul di kota itu untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun.
Pada Sabtu, pihak berwenang di Shanghai, pusat transportasi vital, mengkarantina ratusan orang dalam upaya untuk menghentikan wabah Covid-19 baru di kota itu, setelah infeksi terdeteksi pada pekerja kargo di bandara.
Baca Juga: Cek Ketersediaan Vaksin Covid-19 di Setiap Daerah Indonesia pada Link Ini!
Pejabat juga menggunakan data besar untuk 'dengan cepat mengidentifikasi area berisiko', mengisolasi kelompok berisiko tinggi di zona terpusat, dan berbagi informasi dengan cepat antar wilayah, Gao Guangming dari Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada konferensi pers baru-baru ini.
Lusinan pejabat telah dihukum karena salah menangani wabah lokal. Awal bulan ini, Fu Guirong, direktur komisi kesehatan lokal di Zhengzhou, provinsi Henan tengah, dipecat setelah kota itu melaporkan beberapa kasus positif.
Tahun lalu, Fu diberi penghargaan nasional atas kontribusinya pada upaya antivirus negara.
Dengan nol kasus gejala baru yang dilaporkan pada hari Senin, para ahli Tiongkok mengatakan bahwa langkah-langkah baru-baru ini tampaknya membuahkan hasil, meskipun biayanya tinggi.
Menurut penghitungan resmi, kasus lokal harian baru turun ke level satu digit minggu lalu, setelah memuncak pada awal Agustus.
Sulit untuk memverifikasi angka resmi secara independen, tetapi sejak akhir pekan, pihak berwenang telah mencabut penguncian di beberapa daerah di Beijing, serta di Wuhan dan Jingmen di provinsi Hubei tengah, setelah kota-kota ini menutup beberapa daerah untuk menahan virus.
Baca Juga: Ayahanda Cut Meyriska Meninggal Dunia, Ini Ungkapan dan Harapan Terakhir Istri Roger Danuarta
Sichuan telah mengizinkan agen perjalanan untuk melanjutkan tur ke luar provinsi, kecuali tempat-tempat yang masih dianggap berisiko.
Para ekonom mengatakan mereka berharap untuk melihat langkah-langkah Tiongkok memotong pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu dalam beberapa bulan mendatang.
“Meskipun kasus baru telah turun dan lebih banyak orang telah divaksinasi, kami berpikir bahwa beberapa pembatasan terkait Covid-19 kemungkinan akan bertahan lebih lama, membebani konsumsi dan sentimen, terutama di area layanan dan saat kita menuju musim dingin,” tulis bank investasi UBS dalam catatan penelitian minggu lalu.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Tak Perlu Dicetak, Simak Bahaya dan Alasannya
Pada hSenin, Komisi Kesehatan Nasional melaporkan total 21 kasus baru yang dikonfirmasi untuk 22 Agustus, termasuk infeksi baru yang terdeteksi di antara pelancong yang tiba di daratan Tiongkok, turun dari 32 sehari sebelumnya.
Sementara itu, Tiongkok melaporkan 16 kasus baru virus corona tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan sebagai infeksi yang dikonfirmasi sampai mereka menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti demam. Turun dari 19 hari sebelumnya. Kasus tanpa gejala baru semuanya diimpor.
Tiongkok Daratan pada 22 Agustus telah mencatat total 94.652 kasus yang dikonfirmasi, dengan jumlah kematian resmi 4.636, tidak berubah sejak akhir Januari.***