Bocah 9 Tahun Tewas Dianiaya Anjing Pitbull Ketika Ibunya Sedang Mengkonsumsi Kokain

17 September 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi anjing Pitbull.* //PIXABAY/dillondygert

PR PANGANDARAN - Anak sekolah dianiaya sampai mati oleh seekor anjing pitbull milik teman keluarganya, setelah ditinggalkan sendirian di karavan dengan anjing itu.

Frankie MacRitchie, usia sembilan tahun, mengalami cedera kepala yang sangat fatal setelah diserang oleh anjing pitbull seberat 99 pon berjenis Amerika cross Staffordshire bull terrier pada April 2019.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Mirror, anak muda dari Plymouth itu, telah tinggal di karavan di Tencreek Holiday Park di Looe, Cornwall bersama ibunya, Tawney Willis dan temannya Sadie Totterdell.

Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' Lengkap Jumat 17 September 2021

Hati berikutnya Totterdell membawa anjing itu yang bernama Winston ke karavan dan mereka semua pergi ke klub sosial sebelum kembali sekitar tengah malam.

Kemudian, teman-teman bergabung dengan tetangga di karavan untuk minum dan meninggalkan Frankie bersama Winston.

Pasangan itu mabuk dan Willis juga mengaku mengkonsumsi kokain sebelumnya, kata Pengadilan Truro Crown.

Baca Juga: 5 Kebiasan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Mental Anda, Nomor 1 Besar Manfaatnya

Temannya, Cheryl Crocker mengatakan Willis meninggalkan karavan beberapa kali untuk memeriksa putranya dan dia mendengar teriakan pertama kali, kemudian sang ibu mengetahui tragedi itu.

“Tawney berlari sambil berteriak, Tawney terus berteriak dan berteriak dan dia harus menemukan Frankie,” kata Cheryl.

“Kami semua duduk di karavan kami, ketika Tawney keluar untuk memeriksa dan saya mendengar sesuatu, jadi saya mengecilkan musik tapi tidak mendengar apa-apa,” kata Jordan Pearce, pasangan Cheryl.

Baca Juga: Eropa Selidiki TikTok Atas Data Pengguna di Bawah Umur Terkait Hubungannya dengan China

“Kami menyalakan musik kembali dan mendengar teriakan dan dia benar-benar berlari masuk melalui pintu dan saat itulah kami tahu,” tambahnya.

“Saya ingat Sadie datang ke karavan kami dan berkata ‘Apa yang harus saya lakukan? Saya akan membawanya dan membunuhnya,” ujar Jordan.

“Dia mencoba memasukkan anjing itu ke karavan kami dan saya ingat saya menendang anjing itu keluar dan mengatakan bahwa anjing itu tidak akan masuk ke sini. Saat itulah anjing itu menghilang entah kemana,” tambah Jordan.

Baca Juga: Ingat Kasus 'Utang Ibu Atta Halilintar'? Suami Aurel Hermansyah Ini Diam-diam Seret Savas Jadi Tersangka

Layanan darurat disiagakan sesaat sebelum jam 5 pagi pada 13 April, setelah Tawney kembali ke karavan dan menemukan Frankie tergeletak di lantai dapur yang berlumur darah.

Responden dan paramedis darurat tiba dan mencoba melakukan resusitasi, tetapi Frankie dinyatakan meninggal pada pukul 5.35 pagi.

Dr. Deborah Cook, ahli patologi forensik di Home Office, mengatakan Frankie meninggal karena kehilangan banyak darah yang disebabkan oleh beberapa gigitan anjing itu.

Baca Juga: Direktur IMF Dituduh Mendorong Perubahan Laporan Bank Dunia untuk Mendukung China

“Lukanya memiliki karakteristik gigitan anjing jenis serangan mauling, konsentrasi cedera di kepala dan leher sesuai dengan prilaku anjing yang dikenali dalam serangan itu,” kata Deborah cook.

Frankie lahir dengan kondisi jantung bawaan dan diberi resep warfarin untuk mengencerkan darahnya, tapi itu bukan faktor kematiannya.

“Luka-lukanya sangat parah dan sangat luas, siapapun anak-anak atau orang dewasa sekalipun akan meninggal karena kehilangan banyak darah,” tambah Deborah.

Pengadilan memutuskan Willis dan Totterdell kemudian diadili dan dipenjara.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler