Survei Baru Menemukan Bahwa Hampir Setengah Wanita Muda di China Tidak Berencana untuk Menikah

12 Oktober 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi/hampir setengah wanita di China. tidak berencana untuk menikah /Pixabay/viarami

PR PANGANDARAN - Wanita muda yang tinggal di negara China ada kemungkinan hampir 50 persen berencana untuk tidak pernah menikah.

Data ini menurut survey baru yang dilakukan oleh wing of China's Communist Youth League.

Survei tersebut bertanya kepada 2.905 orang responden muda belum menikah yang tinggal di kota-kota China antara usia 18 dan 26 tahun.

Baca Juga: Suar Matahari Menyerang Bumi, Cahaya Utara Terlihat di Seluruh Dunia Saat Badai Terjadi

Ditemukan bahwa 44% responden wanita tidak berniat untuk menikah, sementara 25% responden pria yang cukup besar mengatakan hal yang sama.

Alasan mengapa Gen Z China ini tidak ingin menikah, 34,5% dari mereka yang disurvei mengatakan "tidak punya waktu atau energi untuk menikah.”

Sementara itu, 60,8% Gen Z China yang disurvei mengatakan mereka merasa "sulit untuk menemukan orang yang tepat."

Baca Juga: Lirik Lagu Attention Please - ENHYPEN, Dilengkapi Makna dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Para responden menyebutkan beberapa alasan lain untuk tidak menikah, termasuk biaya keuangan pernikahan dan beban ekonomi memiliki anak.

Sepertiga responden juga mengatakan mereka tidak percaya pada pernikahan, dan persentase yang sama mengatakan mereka tidak pernah jatuh cinta.

Hasil survei ini merupakan pertanda buruk bagi China, yang tahun ini berusaha menerapkan kebijakan baru untuk meningkatkan angka kelahirannya.

Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Sarankan Untuk Hindari Baca Ayat Ini Saat Ingin Tahajud, Sebut Akan Mempersulit

Negara tersebut melaporkan penurunan 70% dalam tingkat perceraiannya pada kuartal pertama tahun 2021, setelah memberlakukan undang-undang "pendinginan", yang mengamanatkan bahwa pihak berwenang setempat harus menunggu satu bulan sebelum menyetujui perceraian pasangan.

Undang-undang tersebut diterapkan dalam upaya untuk meningkatkan tingkat kelahiran China yang rendah dengan mencegah perceraian impulsif.

Pada bulan Mei tahun ini, China juga meluncurkan kebijakan tiga anak, mencabut larangan sebelumnya untuk memiliki lebih dari dua anak per pasangan.

Penghapusan kebijakan dua anak adalah yang kedua kalinya dalam lima tahun di mana China dapat membuat perubahan signifikan pada pengendalian populasinya.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Insider

Tags

Terkini

Terpopuler