Sempat Tolak Anjuran WHO, Donald Trump Kini Nyatakan Dukung dan Akan Gunakan Masker

3 Juli 2020, 07:42 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebut akan mendukung dalam hal penggunaan masker di depan umum /Reuters

PR PANGANDARAN – Kasus merebaknya Covid-19 di Amerika Serikat (AS) hingga saat ini masih parah masyarakat yang terpapar semakin meningkat.

Sebagai tambahan informasi, AS masih menjadi negara paling parah di seluruh dunia yang terkena dampak pandemi tersebut.

Negeri Paman Sam tersebut pada Rabu, 1 Juli 2020 telah mencatatkan rekor terbaru dalam penambahan kasus positif baru pandemi Covid-19 dalam kurun waktu satu hari yakni sebanyak 50.000 orang.

Baca Juga: Manggung Bareng Rhoma Irama, Rita Sugiarto Ungkap Kekhawatiran Sebelum Penuhi Undangan

Dengan demikian, karena terus mengalami peningkatan dalam penambahan kasus baru setiap harinya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump  putuskan berubah pikiran dalam hal penggunaan masker.

Dikutip dari Al Jazeera oleh Pikiranrakyat-depok.com, Donald Trump telah berubah pikiran bahwa dirinya akan mendukung dalam hal penggunaan masker, termasuk ketika dirinya melakukan kunjungan kerja maupun kampanye.

Padahal sebelumnya, Donald Trump menolak sangat keras perihal penggunaan masker yang sudah dianjurkan oleh World Health Organization (WHO).

Baca Juga: Sambangi Risma Secara Mendadak di Surabaya, Menkes Terawan Turun ke Pasar Buktikan Programnya

Pernyataan Donald Trump itu datang sehari setelah politisi dari partai yakni Partai Republik menyarankan kepada dirinya untuk mengenakan masker di depan umum untuk memberikan contoh kepada masyarakat dan juga akibat AS mencatat rekor baru dalam hal penambahan jumlah kasus baru harian.

"Saya mendukung penggunaan masker. Jika saya berada di antara banyak orang, tentu saja saya akan memakainya," kata Donald Trump.

Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat-Depok.com dengan judul ‘Penyebaran Covid-19 Kian Mengkhawatirkan, Donald Trump: Saya Dukung dan Akan Gunakan Masker’

Baca Juga: Ratusan Nyawa Melayang di Balik Tragedi Longsor Penambangan Batu Giok Myanmar

Akan tetapi, Donald Trump tetap tidak akan mewajibkan seluruh penduduk AS untuk mengenakan masker selama pandemi berlangsung.

Hal ini lantaran menurutnya masih banyak tempat di negara-negara bagian yang tinggalnya sangat berjauhan dari pusat penyebaran pandemi Covid-19 di AS.

"Jika mereka (penduduk) tidak keberatan dengan hal tersebut (mengenakan masker) maka silahkan saja," ucap dia.

Sebelumnya, Donald Trump telah mendapatkan kritikan akibat dirinya menolak untuk mengenakan masker ketika melakukan pekerjaannya sebagai seorang presiden.

Baca Juga: Pakar Epidemiologi Sebut Kasus Covid-19 Jawa Barat Diperkirakan akan Meningkat Satu Bulan ke Depan

Termasuk ketika dirinya mengunjungi pabrik pembuatan kapas medis di Maine pada 5 Juni 2020, untuk mempromosikan peningkatan produksi pasokan pengujian.

Kemudian pada Mei 2020, Donald Trump melepaskan masker sebelum dirinya muncul di depan kamera media saat mengunjungi pabrik Ford di Michigan.

Menurut data Worldometers per Kamis 2 Juli 2020, AS telah melaporkan kasus positif Covid-19 lebih dari 2,7 juta orang, jumlah korban meninggal lebih dari 130 ribu orang, dan lebih dari 1,6 juta orang telah dinyatakan sembuh.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler