Akhirnya Donald Trump Nyatakan Bersedia Kolaborasi dengan Tiongkok untuk Pengembangan Vaksin Corona

22 Juli 2020, 10:54 WIB
Donald Trump / Pixabay /

PR PANGANDARAN – Belum reda ketegangan antara Beijing dan Washington yang malah diperkirakan terus meningkat, secara mengejutkan sebuah pengakuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Beliau menyatakan kesediannya untuk bekerja sama dengan Tiongkok terkait pengembangan vaksin corona (Covid-19).

Diketahui padahal sebelumnya Trump kerap menghujat berbagai langkah Tingkok. Termasuk kaitannya dengan masalah virus corona di negeri tirai bambu tersebut.

Bahkan, Trump menyebutkan Covid-19 dengan "virus China".

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Ahli Virus Tiongkok Pergi ke AS dan Sebut Covid-19 Hasil Persekongkolan Semata?

"Kami bersedia bekerja dengan siapa pun yang akan memberi kami hasil yang baik," kata Trump, ketika ditanya apakah pemerintah AS akan berkolaborasi dengan Tiongkok dalam hal pengembangan vaksin.

Dikutip dari laman reuters, pernyataan itu muncul sehari setelah para peneliti mengatakan vaksin terhadap virus Corona yang dikembangkan oleh CanSino Biologics Inc (6185.HK)

Tiongkok dan unit penelitian militer Tiongkok tampaknya aman dan memicu respons kekebalan pada sebagian besar subjek dalam studi tahap tengah yang diawasi dengan ketat.

Kandidat CanSino adalah salah satu dari segelintir vaksin yang telah menunjukkan harapan dalam pengujian awal manusia.

Baca Juga: Bukan Hanya dengan BTS, Luna Maya Juga akan Satu Panggung dengan Sang Mantan

Yang lain bersiap untuk uji coba termasuk vaksin dari Moderna Inc (MRNA.O) yang berbasis di AS dan BioNTech SE Jerman (22UAy.F), dalam kemitraan dengan produsen obat Amerika Pfizer Inc (PFE.N).

"Saya pikir kita akan memiliki beberapa hasil yang sangat bagus. Kami sudah dalam pengujian. Saya rasa dalam periode waktu yang cukup singkat, akan terlihat terapi dan vaksin yang baik," tutur Trump.

Sementara itu angka kematian akibat Virus Corona di AS naik lebih dari 1.000 orang per hari atau kenaikan satu hari terbesar sejak awal Juni.

Setelah beberapa pekan angka kematian sempat menurun, kini lebih dari 5.200 kematian akibat Covid-19 AS dalam sepekan atau naik 5 persen dari tujuh hari sebelumnya menurut analisis Reuters seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (22 Juli 2020).

Baca Juga: Pewaris Sultan HB II Desak Jokowi Bantu Kembalikan 57.000 Ton Emas yang Dijarah Tentara Inggris

Artikel ini telah tayang di Galamedia dengan judul 'Angka Kematian Naik Drastis, Donald Trump Putus Asa Hingga Bersedia Gandeng China Buat Vaksin Corona'

Sepekan terakhir dilaporkan merupakan minggu kedua berturut-turut dari meningkatnya angka kematian.

Hampir 142.000 orang Amerika Serikat meninggal dan para ahli menyatakan angka kematian kemungkinan akan meningkat menyusul lonjakan rekor baru-baru ini dalam jumlah kasus dan pasien rawat inap di banyak negara bagian.

Baca Juga: Pewaris Sultan HB II Desak Jokowi Bantu Kembalikan 57.000 Ton Emas yang Dijarah Tentara Inggris

Kematian di AS memuncak pada bulan April, ketika negara itu kehilangan rata-rata 2.000 orang per hari. Kematian terus menurun, rata-rata 1.300 sehari pada Mei dan di bawah 800 sehari pada Juni, menurut penghitungan Reuters.

Akan tetapi, setelah banyak negara yang melonggarkan pembatasan tanpa tolok ukur keselamatan, membuat kematian meningkat lagi di 21 negara bagian, termasuk Arizona, Florida dan Texas. Angka itu berdasarkan peningkatan dalam dua minggu terakhir dibandingkan dengan dua sebelumnya. (Dicky Aditya/Galamedia)***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler