Berdalih Gegara Kesalahan Komputer, Pengacara Donald Trump Siap Ungkapkan ‘Penipuan Hina’ Joe Biden

9 November 2020, 15:58 WIB
Donald Trump.* /Twitter @realDonaldTrump

PR PANGANDARAN - Pengacara Trump, Sidney Powell mengatakan bahwa kemenangan yang dicapai Joe Biden yakni karena pihak partai Demokrat mengubah suara yang seharusnya diperoleh Donald Trump dibalikkan ke Joe Biden dengan dalih permasalahan komputer.

Oleh sebab itu, dia mengatakan akan terus berjuang di pengadilan federal untuk mengungkap penipuan yang hina ini.

Ketika hasil perolehan suara semakin memanas, Sidney Powell yang adalah mantan jaksa turut serta membantu tim kuasa hukum Trump dan mengatakan kepada Fox News bahwa dirinya telah melihat bukti penipuan yang besar ini.

Baca Juga: Dikonfirmasi Tayang dengan Cerita Baru, Drama 'School 2021' akan Dibintangi Kim Yo Han WEi

“Untuk menghasilkan suara untuk Joe Biden, mereka telah melakukan segala cara yang mampu kita bayangkan,” ujar Sidney Powell kepada Maria Bartiromo dari Fox News yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RT.com pada Minggu, 8 November 2020.

Hal ini diyakininya bahwa pihak partai Moderat telah melakukan kecurangan dengan melakukan segala cara agar Joe Biden mendapatkan suara.

“Caranya yakni dengan membuat orang mati memberikan suara dalam jumlah besar seolah-olah mereka masih hidup sehingga membuat kecurangan dalam perolehan suara hanya agar perolehan suara Joe Biden bertambah,” ujarnya.

Baca Juga: Siap Hadapi Ketegangan hingga Dijadikan Lelucon, Tiongkok Beri AS Peringatan Usai Joe Biden Menang

Sidney Powell pun memberikan contoh kasus yang benar-benar terjadi seperti di salah satu negara bagian utama.

“Kami telah mengidentifikasi setidaknya 450 ribu surat suara di negara bagian utama yang secara tidak terduga hanya ada tanda untuk Joe Biden dan bahkan tidak ada untuk kandidat lainnya,” ujarnya melanjutkan.

Sidney Powell mencurigai perangkat lunak dan keras yang digunakan untuk penghitungan suara yang diproduksi oleh Sistem Voting Dominion tersebut digunakan untuk membalikkan suara dari Donald Trump untuk Joe Biden.

Baca Juga: Cek Fakta: Tiongkok Targetkan 100 Juta Rakyat Indonesia Tewas dengan Vaksin Covid-19, Ini Faktanya

Sementara, peralatan tersebut digunakannya di 28 negara bagian termasuk Nevada Gerogia, Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania yang diduga adalah tempat aksi penipuan itu terjadi.

Sidney Powell menyatakan bahwa kerusakan komputer di perangkat lunak Dominion itu untuk untuk memiringkan hasil pemungutan suara calon Senat Michigan John James dan Perwakilan George Doug Collins.

“Ada banyak hal yang terkena dampak ini,” ujarnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Tiongkok Targetkan 100 Juta Rakyat Indonesia Tewas dengan Vaksin Covid-19, Ini Faktanya

“Kita harus berjuang sungguh-sungguh di pengadilan federal untuk mengungkapkan penipuan yang hina ini dan konspirasi di baliknya,” ujarnya menambahkan.

Sehingga audit dan penghitungan ulang sejujurnya dibutuhkan di sebagian besar negara.

Joe Biden telah menyatakan kemenangan pada Sabtu, 7 November 2020 setelah Associated Press memanggilnya negara bagian Pennsylvania dan dengan itu kepresidenan mendukungnya.

Baca Juga: Debat Perdana Pilkada Solo antara Gibran-Teguh dan Bajo Berlangsung Sengit, Siapa yang Lebih Unggul?

Trump telah menyatakan kemenangan Joe Biden sebagai penipuan meski media arus utama dan pejabat demokrat menyatakan tidak ada bukti permainan curang di dalamnya.

Tim hukum Trump sudah bertekad untuk membuktikan bahwa mereka salah. Pengacara Presiden, Rudy Giuliani mengatakan kepada Bartiromo pada Minggu, 8 November 2020 bahwa gugatan pertama terkait tuduhan penipuan yang meluas di Pennsylvania akan diajukan di hari Senin.

Terdapat lima kasus hukum yang dibawa sebelum akhir minggu, dan bukti juga telah dikumpulkan untuk membatalkan kemenangan tipis Joe Biden di Pennsylvania dan Michigan.

Baca Juga: 'Kompensasi Kesalahan Masa Lalu', Presiden Iran Minta Joe Biden Kembalikan AS ke Kesepakatan Nuklir

Meski demikian, Joe Biden tampak tidak terganggu dengan tantangan hukum tersebut, dan tetap maju. Bahkan, saat Mantan Wakil Presiden membuka akun Twitter Biden-Harris Presidential Transition Team pada hari Minggu, dirinya berjanji untuk lebih kuat lagi. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: RT.com

Tags

Terkini

Terpopuler