Diduga Adakan Pembicaraan Rahasia, Arab Saudi Bantah Putra Mahkota Telah Bertemu dengan PM Israel

- 24 November 2020, 19:02 WIB
Kolase Putra Mahkota dan PM Israel
Kolase Putra Mahkota dan PM Israel //*Twitter dan Instagram

PR PANGANDARAN – Menteri luar negeri Arab Saudi membantah laporan yang mengungkapkan bahwa terjadi pertemuan antara Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan pejabat Israel pada Minggu lalu.

“Saya telah melihat laporan pers tentang pertemuan antara Putra Mahkota dan pejabat Israel selama kunjungan baru-baru ini oleh @SecPompeo. Tidak ada pertemuan  yang terjadi seperti itu. Satu-satunya pejabat yang hadir adalah orang Amerika dan Saudi,” tulis Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di Twitter pada hari Senin.

Media Israel melaporkan sebelumnya bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan pembicaraan rahasia di Arab Saudi pada hari Minggu dengan Putra Mahkota Mohammed, yang juga dikenal sebagai MBS.

Baca Juga: Lapangan Kerja Menurun, Sri Mulyani Sebut Pengangguran Bertambah 2,67 Juta Orang akibat Pandemi

Laporan muncul beberapa minggu setelah Israel mencapai kesepakatan untuk menjalin hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo telah mengonfirmasi bahwa dia berada di Neom, Laut Merah sebagai bagian dari Tur Timur Tengah dan bertemu MBS.

Sementara kantor Netanyahu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, dan kedutaan Amerika Serikat untuk Israel belum mengomentari laporan tersebut.

Baca Juga: Jangan Sampai Lupa! 5 Dokumen ini Harus Disiapkan untuk Pencairan Bantuan Subsidi Upah Guru Honorer

Di sisi lain, Arab Saudi mengatakan akan tetap berpegang pada posisi yang telah diyakininya selama puluhan tahun. Untuk tidak memiliki hubungan dengan Israel sampai konflik negara Yahudi dengan Palestina diselesaikan.

Palestina telah mendesak negara-negara Arab untuk tetap teguh sampai Israel mengakhiri pendudukannya atas wilayah Palestina dan menyetujui pembentukan negara Palestina.

Pada akhir Agustus, Netanyahu mengatakan Israel mengadakan pertemuan yang tidak dipublikasikan dengan para pemimpin Arab dan Muslim. Hal ini dilakukan untuk menormalkan hubungan dengan negara Israel. Namun pertemuan tersebut tidak menyebutkan negara mana yang dimaksud dan terlibat di dalamnya.

Baca Juga: Pilkada 2020 Sebentar Lagi, Ini Pesan Mendagri Tito Karnavian untuk Cegah Kerumunan saat Pencoblosan

Sementara negara-negara Arab Sunni, dan terutama Israel khawatir dengan presiden Amerika Serikat terpilih.

Joe Biden diyakini mungkin berusaha agar menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran yang disepakati antara Teheran dan kekuatan dunia  selama kepresidenan Barack Obama. Sementara pada masa pemerintahan Donald Trump telah keluar dari kesepakatan tersebut.

Sementara itu pemerintahan Trump juga meremehkan pentingnya masalah hak asasi manusia dalam diplomasi internasional dan sangat berhati-hati dalam mengkritik catatan hak asasi Arab Saudi, terutama tentang pembunuhan oleh agen Saudi terhadap jurnalis terkemuka dan kritikus kerajaan Saudi Jamal Khashoggi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x