Studi Baru Covid-19: Ilmuwan Sebut Virus Corona Dapat Masuk ke Otak Lewat Hidung, Ini Penjelasannya

- 1 Desember 2020, 14:20 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/cromaconceptovisual/

PR PANGANDARAN - Gejala neurologis virus corona telah lama membingungkan para peneliti, tetapi sebuah studi baru menawarkan penjelasan. Wawasan utama adalah bahwa infeksi virus masuk ke otak melalui hidung, kata penelitian tersebut.

Covid-19 telah menjadi kekuatan yang tangguh di seluruh pandemi sebagian karena perilakunya tidak dapat diprediksi.

SARS-CoV-2, virus korona yang menyebabkan penyakit virus, diperkirakan menyebabkan masalah pernapasan tetapi area serangannya tidak berhenti di situ. Sejumlah gejala neurologis juga telah terungkap. Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Neuroscience menyajikan penjelasan yang masuk akal untuk gejala-gejala berbeda ini.

Baca Juga: Bikin Keluarga Khawatir, Pria 21 Tahun yang Dikira Telah Meninggal Ternyata Hanya Tertidur Pulas

Penelitian tersebut menjelaskan bagaimana SARS-CoV-2 tidak hanya menyerang saluran pernapasan tetapi juga berdampak pada sistem saraf pusat (SSP), mengakibatkan gejala neurologis seperti hilangnya penciuman, rasa, sakit kepala, kelelahan, dan mual.

Ini dilakukan dengan menginfeksi otak manusia melalui lendir hidung. Penemuan ini adalah yang pertama menunjukkan bagaimana virus corona dapat memasuki neuron otak melalui jalur mukosa.

Untuk mengonfirmasi hipotesis mereka, para ilmuwan di Jerman melakukan otopsi pada 33 pasien yang meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Bikin Keluarga Khawatir, Pria 21 Tahun yang Dikira Telah Meninggal Ternyata Hanya Tertidur Pulas

Mereka mempelajari lendir di belakang hidung di atas mulut tempat tenggorokan bergabung dengan rongga hidung serta sampel jaringan otak.

Materi genetik dari virus corona hadir dalam jumlah terbesar di lendir rongga hidung, tetapi protein lonjakan SARS-CoV-2 - yang memfasilitasi masuknya virus ke dalam sel juga ditemukan di otak.

"Begitu berada di dalam mukosa penciuman, virus tampaknya menggunakan koneksi neuroanatomikal, seperti saraf penciuman, untuk mencapai otak,” kata Dr Frank Heppner, salah satu penulis studi dari Charité Universitätsmedizin Berlin yang dilansir dari Express.

Baca Juga: Sentil Rizky Billar 'Naik Kuda Pakai Baju', Lutfi Agizal Kembali Dibanjiri Komentar Negatif

Mendukung klaim mereka, para ilmuwan menangkap gambar mikroskop elektron pertama dari partikel virus korona utuh di dalam lendir.

Namun, penelitian tersebut tidak menetapkan bagaimana virus masuk ke otak dari titik ini.

“Data kami menunjukkan bahwa virus berpindah dari sel saraf ke sel saraf untuk mencapai otak,” jelas Dr Helena Radbruch, salah satu akademisi yang mengerjakan penelitian tersebut.

Baca Juga: Kesal karena Berat Badan Cepat Naik? Berikut 5 Hal yang Wajib Dihindari Agar Diet Tidak Gagal

"Namun, kemungkinan besar virus juga ditularkan melalui pembuluh darah, karena bukti virus juga ditemukan di dinding pembuluh darah di otak,” tambahnya.

Studi tersebut juga mendeteksi keberadaan sel kekebalan dalam cairan otak, yang diaktifkan setelah infeksi.

"Di mata kami, keberadaan virus di sel saraf mukosa penciuman memberikan penjelasan yang baik untuk gejala neurologis yang ditemukan pada pasien seperti hilangnya indra penciuman atau rasa,” kata Profesor Heppner.

Baca Juga: Jadi Pemenang Kategori ‘Tergombali’ di OVJ Award, Najwa Shihab Pamer Joget ‘Tarik Sis Semongko’

"Kami juga menemukannya di area otak yang mengontrol fungsi vital seperti pernapasan,” sambungnya.

"Tidak dapat dikesampingkan bahwa pada pasien dengan Covid-19 yang parah keberadaan virus di area otak ini akan berdampak buruk pada fungsi pernapasan, menambah masalah pernapasan karena infeksi paru-paru.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah