Masih 'Ngotot' Sebut Biden Curang dalam Pilpres AS, Donald Trump: Kami Masih akan Memenangkannya

- 6 Desember 2020, 14:38 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump /NY Times /NY Times

PR PANGANDARAN - Donald Trump meluncurkan litani klaim tak berdasar lainnya bahwa pemilihan presiden AS dicuri darinya pada rapat umum pasca-pemungutan suara pertamanya pada hari Sabtu, 5 Desember 2020, memberi tahu orang banyak bahwa ia pada akhirnya akan tetap menang.

"Kami memenangkan pemilihan ini," kata Trump pada rapat umum di Valdosta, Georgia, menambahkan kemudian bahwa "kami masih akan memenangkannya."

Lebih lanjut, Trump menyebeu bahwa kemenangan presiden terpilih Joe Biden adlah curang dan merupakan kesepakatan tetap.

Baca Juga: Jalankan Bisnis Berbasis Syariah, Ustaz Yusuf Mansur Ditagih Uang Patungan di Akun Facebook

 

Meskipun kasus Covid-19 melonjak secara nasional, beberapa masker nampak di rapat umum dan banyak di antara kerumunan yang tidak mematuhi langkah-langkah jarak sosial.

Trump yang didampingi oleh ibu negara Melania Trump, memberikan pidato singkat di hadapan presiden.

Mantan bintang reality show itu berkampanye di Georgia atas nama dua kandidat Senat Republik menghadapi putaran kedua yang sangat penting pada 5 Januari.

Baca Juga: Geger Video Mempelai Wanita Ditelanjangi Keluarga Pria untuk Mengetes Keperawanan, Ini Kisahnya

Perlombaan putaran kedua akan memutuskan partai mana yang mengendalikan Senat AS, dan Trump melanjutkan ketakutannya tentang saingannya, Demokrat.

"Para pemilih Georgia akan menentukan partai mana yang menjalankan setiap komite, menulis setiap undang-undang, mengontrol setiap dolar pembayar pajak. 

"Sederhananya, Anda akan memutuskan apakah anak-anak Anda akan tumbuh di negara sosialis atau apakah mereka akan tumbuh di negara bebas," ujarnya.

Baca Juga: Korupsi Dana Bansos Covid-19 di Tengah Krisis, Mensos Juliari Batubara Rugikan Negara Rp14,5 M

Ada kekhawatiran dari beberapa Partai Republik tentang apakah klaim penipuan Trump yang terus berlanjut akan menurunkan jumlah pemilih di antara Partai Republik dalam pemilihan yang akan datang, membuatnya tampak seperti pertaruhan.

Sementara itu, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia, Trump menjelaskan bahwa dia tidak siap untuk mengakui Biden atau menyerah pada klaim penipuan yang tidak berdasar yang ditolak oleh pengadilan yang panjang.

Biden memenangkan Georgia dengan hanya di bawah 12.000 suara, menjadi kandidat presiden Demokrat pertama sejak Bill Clinton pada tahun 1992 yang memenangkan kubu Republik.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x