Fakta-fakta Korban Eksekusi Donald Trump, Derita Cacat Intelektual hingga Temui Dulu Guru Spiritual

- 12 Desember 2020, 15:05 WIB
Ilustrasi Donald Trump
Ilustrasi Donald Trump /Pixabay/geralt

PR PANGANDARAN – Pemerintahan Donald Trump menghebohkan dunia dengan keputusannya untuk mengeksekusi lima orang warga Amerika Serikat (AS) sebelum hari pelantikan Joe Biden pada Januari 2021.

Korban pertama yang dieksekusi yaitu Brandon Bernard, seorang anggota geng jalanan yang terlibat dalam pembunuhan pasangan di Lowa lebih dari dua dekade lalu.

Bernard meninggal pada usia 40 tahun pukul 9.27 malam setelah disuntik mati di dalam penjara AS di Terre Haute, Indiana.

Baca Juga: Rusia Umumkan 'Situasi Darurat', 'Pesawat Kiamat' yang akan Digunakan Putin Dibobol dan Dilucuti

Sebelum dieksekusi mati, Bernard terlebih dulu meminta maaf kepada keluarga korban dengan tenang meskipun dia tahu dirinya akan segara mati.

Saat Bernard berusia 18 tahun, dia dan empat remaja lainnya menculik dan merampok Todd dan Stacie Bagley dalam perjalanan dari kebaktian Minggu di Killeen, Texas.

Selama di penjara, Bernard mengisi kegiatannya dengan merajut bahkan membentuk sebuah kelompok merajut bagi narapidana hukuman mati untuk membuat sweater, selimut, dan topi.

Baca Juga: Lirik Lagu Taylor Swift - Evermore dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Korban kedua yang dieksekusi mati yaitu seorang sopir truk bernama Alfred Bourgeois yang melakukan pelecehan pada seorang anak perempuan berusia dua tahun.

Tak hanya itu, dia juga membunuh anak tersebut dengan membenturkan kepalanya ke jendela dan dasbor truk.

Bourgeois meninggal pada usia 56 tahun pukul 8.21 malam setelah setelah menerima suntikan mematikan di penjara Terre Haute, Indiana.

Pengacaranya, Victor J. Abreu mengatakan jika Bourgeois memiliki IQ yang membuatnya masuk dalam kategori cacat intelektual sehingga tidak diizinkan untuk dieksekusi mati tapi itu tak menghentikan pengadilan untuk menjatuhkan eksekusi tersebut.

Baca Juga: Studi Baru Covid-19: Laki-laki Miliki Risiko Kematian Tinggi dan Lebih Membutuhkan Perawatan di ICU

Berbeda dengan Bernard yang mengakui kesalahannya, Bourgeois mengatakan jika dia tak bersalah dan menuduh orang lain memberikan bukti palsu.

Saat disuntik mati, dia menjemput ajalnya tersebut sambil menatap Alkitab kecil yang dipegang oleh guru spiritualnya.

Dia bertemu dengan guru spiritualnya pada Jumat pagi sebelum dieksekusi dan dilanjutkan dengan berdoa untuk meminta pengampunannya.

Sebelum menyerahkan jabatannya, Trump akan mengeksekusi lima orang sehingga tersisa tiga orang lagi yang direncanakan akan dieksekusi pada Januari 2021.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AP News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x