Diduga Jadi Tumbal Sesembahan, Ratusan Tengkorak Ditemukan Tersusun Rapi Terkubur Tanah

- 13 Desember 2020, 15:01 WIB
Ilustrasi tengkorak.
Ilustrasi tengkorak. /Pexels/

PR PANGANDARAN -  Ratusan tengkorak telah ditemukan oleh para arkeolog di dekat kuil Aztec, Mexico.

Menurut para ahli, 119 tengkorak yang terdiri dari kepala manusia disimpan sebagai piala oleh peradaban pra-Columbus.

Menara dari tengkorak itu ditemukan setelah dilakukan penggalian selama lima tahun di bawah bangunan tua di dekat reruntuhan kota Templo Mayor Aztec.

Baca Juga: Lirik Lagu SAya - Call Me Maybe (OST True Beauty) dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Diperkirakan tengkorak-tengkorak yang terdiri dari wanita dan anak-anak itu berasal dari tahun 1486 hingga 1502 dan memiliki tinggi sekitar 10 kaki atau 3,5 meter.

Arkeolog mengatakan jika pemerintah Aztec melihat tumpukan kepala sebagai tanda kekuasaan dan prestise.

“Ini adalah bukti penting kekuatan dan kebesaran yang dicapai oleh Mexico-Tenochtitlan,” ucap Alejandra Frausto, sekretaris budaya Mexico City dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Baca Juga: Kelelahan hingga Berdebar-debar, Simak Beberapa Gejala Jantung Bengkak yang Harus Diwaspadai

Menara tengkorak di Meksiko pra-Hispanik disebut tzompantli yang terdiri dari kepala yang dipotong dari korban yang ditumbalkan.

Tengkorak-tengkorak tersebut disusun dalam bentuk lingkaran dengan bagian tengah dibiarkan kosong. 

Menara berdiameter lima meter atau 16,4 kaki itu pertama kali ditemukan pada 2017 dan penemuan baru pada Maret.

Baca Juga: Mudah dan Praktis, Berikut Cara Membuat Kue Natal Yule Log Khas Prancis yang Menyerupai Serat Kayu

Para arkeolog telah mengidentifikasi tiga fase konstruksi menara, yang ada sejak 1486 hingga 1502.

Penemuan menara tersebut mengejutkan para antropolog, yang berharap untuk menemukan tengkorak prajurit laki-laki muda, tetapi malah menemukan tengkorak wanita dan anak-anak.

“Meskipun kami tidak dapat mengatakan berapa banyak orang yang sudah dikorbankan, mungkin diantaranya beberapa tawanan yang ditakdirkan untuk upacara penyembahan,” ucap seorang arkeolog bernama Raúl Barrera.

“Kami tahu bahwa mereka semua disucikan. Dijadikan hadiah untuk para dewa atau bahkan diumpamakan sebagai dewa itu sendiri,” lanjutnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah