Ilmuwan Gunung Berapi Yellowstone Peringatkan akan Ada Letusan Super yang 'Mengakhiri Dunia'

- 15 Desember 2020, 13:07 WIB
Ilustrasi gunung meletus.
Ilustrasi gunung meletus. /PIXABAY/Natalia_Kollegova

PR PANGANDARAN - Seorang ilmuwan gunung berapi Yellowstone mengidentifikasi magma ‘eksplosif’ tiga mil di bawah gunung berapi super, sebelum mengirimkan peringatan akan ada letusan ‘yang mengakhiri dunia’.

Kaldera di dalam Taman Nasional Yellowstone dijuluki sebagai gunung berapi super karena kemampuannya untuk menimbulkan kerusakan global jika terjadi letusan super.

Hal itu terbentuk karena tiga peristiwa besar terakhir sejak 2,1 juta tahun terakhir, dengan letusan Lava Creek terbaru terjadi sekitar 630.000 tahun yang lalu.

Baca Juga: Cek Fakta: Peserta BPJS Dikabarkan Bakal Dapat Uang Ganti Rp37 Juta dari Jokowi, Ini Penjelasannya

Terletak di bawah negara bagian Wyoming, Montana dan Idaho, area ini terus dipantau oleh USGS (Survei Geologi Amerika Serikat) untuk mencari tanda-tanda bahwa sejarah dapat terulang kembali.

Dan ilmuwan yang bertanggung jawab di Observatorium Gunung Api Yellowstone, Mike Poland, merinci bagaimana para peneliti telah mengungkap rahasia sistem selama video baru USGS 'Observatorium Gunung Berapi Yellowstone: Ikhtisar, Pemantauan, Bahaya, dan Hasil yang Patut Disimak'.

“Sistem Yellowstone terdiri dari beberapa ruang magma. Kami memiliki anomali peleburan mantel ini jauh di bawah permukaan,” kata Dr Poland yang dilansir dari Express.

Baca Juga: Cek Fakta: Menhan Prabowo Subianto Dikabarkan Bakal Bebaskan Habib Rizieq, Tinjau Kebenarannya

“Tapi ada beberapa ruang magma yang diberi makan oleh anomali leleh ini,” tuturnya.

“Yang satu cukup dalam, sekitar 15 mil di bawah permukaan, dan penuh dengan magma dengan viskositas sangat rendah yang disebut basal,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x