600 Warga Korea Utara Tewas dalam Kecelakaan Kereta, Korea Selatan Dicurigai sebagai Dalangnya

- 18 Desember 2020, 11:12 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara: kini negara tersebut tengah menghadapi tuduhan dari 7 negara DK PBB.
Ilustrasi bendera Korea Utara: kini negara tersebut tengah menghadapi tuduhan dari 7 negara DK PBB. /Pixabay/Chickenonline/Pixabay

PR PANGANDARAN – Belum lama ini terjadi kecelakaan yang menewaskan sedikitnya 600 warga Korea Utara akibat kereta yang tergelincir.

Namun, penduduk setempat menilai jika kecelakaan itu bukan murni sepenuhnya kecelakaan setelah lebih dari separuh korban tewas adalah bagian dari anggota militer.

Kecelakaan itu dilaporkan terjadi di Provinsi Chagang pada 15 November, antara stasiun Pusong dan Hoichon.

Baca Juga: Adik Kakak Bergantian Perkosa Gadis Disabilitas Berusia 16 Tahun, Salah Satu Pelaku Masih 14 Tahun

Sedikitnya 140 personel militer tewas dan lebih dari 230 lainnya cedera, termasuk seorang kolonel senior dan kepala departemen politik akademi militer.

Kementerian Keamanan Negara mengklaim mata-mata yang dipekerjakan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mungkin berada di balik kecelakaan itu.

Seorang sumber mengatakan jika kecelakaan tersebut melibatkan petugas untuk menyampaikan perintah dan pasukan komunikasi yang membawa surat militer setiap hari.

Baca Juga: Sebagai Bentuk Rasa Terima Kasih dan Kasih Sayang, Ini Sejarah Singkat Hari Ibu 22 Desember

Dengan banyaknya tentara yang tewas atau terluka, pihak berwenang menganggap kecelakaan tersebut sebagai masalah nasional.

Komite partai Provinsi Chagang mengatakan itu adalah masalah serius dan mereka khawatir jika kereta Kim Jong-un juga terlibat kecelakaan.

“Kecelakaan itu bisa merusak keamanan kami seandainya kereta pemimpin Korea Utara Kim Jong Un lewat pada saat itu,” ucapnya dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Baca Juga: KALEIDOSKOP 2020: 7 Artis Tanah Air yang Menikah Tahun ini, Dinda Hauw Paling Bikin 'Uwu'

Sumber tersebut menambahkan jika mungkin saja orang yang menjaga rel kereta api melepaskan paku dengan sengaja.

Hal ini karena menurutnya pada tahun 1990-an, intelijen Korea Selatan akan memberi orang ribuan dolar jika mereka melepaskan satu paku rel kereta.

“Berdasarkan pemeriksaan, kereta tergelincir karena beberapa paku yang hilang dari rel yang dikelola oleh Stasiun Pusong,” ujarnya.

“Atas kecelakaan yang ditetapkan sebagai masalah nasional, mereka yang bertanggung jawab seperti kepala stasiun Pusong, personel patroli kereta api, dan personel pemeliharaan bagian rel tersebut telah ditahan oleh Kementerian Keamanan Negara cabang Provinsi Chagang,” pungkasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x