Kondisi Perawat yang Alergi Vaksin Covid-19 Sudah Stabil, Pfizer Buka Suara

- 18 Desember 2020, 12:12 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels/Nataliya Vaitkevich/

PR PANGANDARAN – Vaksin Covid-19 telah selesai diteliti sehingga beberapa negara sudah mulai melakukan vaksinasi.

Namun, seorang perawat dilaporkan menderita alergi serius dalam waktu beberapa menit setelah menerima suntikan virus corona Pfizer-BioNTech.

Perawat yang tidak memiliki riwayat alergi sebelumnya itu kini dalam kondisi stabil setelah mendapat perawatan langsung di rumah sakit Juneau, Alaska, tempat dia divaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Mengantre Panjang di Bandara Soekarno-Hatta, Hotman Paris Protes: Apa Perlu Saya Bayarin?

Wanita itu diketahui menderita reaksi anafilaksis yang dimulai 10 menit setelah menerima vaksin.

Ruam dengan cepat menyebar ke seluruh wajah dan tubuhnya, selain itu pernapasan serta detak jantungnya menjadi cepat sehingga dia harus dilarikan ke ruang gawat darurat.

Direktur rumah sakit, Lindy Jones mengatakan gejala pada pasien paruh baya akan mereda ketika diberikan dosis epinefrin untuk mengobati alergi.

Baca Juga: 600 Warga Korea Utara Tewas dalam Kecelakaan Kereta, Korea Selatan Dicurigai sebagai Dalangnya

Pihak Pfizer mengatakan jika vaksin tersebut dilengkapi dengan peringatan yang jelas bahwa perawatan dan pengawasan medis yang tepat harus selalu tersedia jika terjadi anafilaksis.

Amerika Serikat (AS) sudah mulai melakukan vaksinasi setelah adanya izin, di mana petugas kesehatan dan penghuni panti jompo menjadi yang pertama mendapatkannya.

Mantan Kepala Ilmuwan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, Jesse Goodman menggambarkan kasus di Alaska sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Tetangga Bongkar Kebiasaan Nadya Mustika Tanpa Rizky DA: Pergi Pagi, Pulang Malam

Sehingga menurutnya harus lebih banyak lagi informasi yang diketahui untuk lebih memahami risiko vaksinasi.

Kasus Alaska serupa dengan dua kasus yang terjadi di Inggris di mana dua pekerja tenaga medis juga menderita reaksi anafilaksis.

Tenaga medis Inggris mengatakan siapa yang mempunyai riwayat anafilaksis atau reaksi alergi parah terhadap obat atau makanan, tidak boleh mendapatkan vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Nikel Jadi Penyebab 600 Orang di India Tumbang Gegara 'Penyakit Misterius'

Mendengar banyak kasus yang terjadi pada penerima vaksin, juru bicara Pfizer akhirnya buka suara.

“Kami belum memiliki semua rincian laporan dari Alaska tentang reaksi alergi parah tetapi kami secara aktif bekerja sama dengan otoritas kesehatan setempat untuk menilainya,” ucapnya.

“Kami akan memantau dengan cermat semua laporan yang menunjukkan reaksi alergi serius setelah vaksinasi dan memperbarui bahasa pelabelan jika diperlukan,” pungkasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x