Dengarkan Stasiun Radio Terlarang AS di Laut, Kim Jong-un Eksekusi Mati Kapten Kapal Secara Terbuka

- 19 Desember 2020, 13:20 WIB
Kim Jong Un
Kim Jong Un /

PR PANGANDARAN – Pemilik armada khusus penangkapan ikan Korea Utara dieksekusi di depan umum karena mendengarkan stasiun radio terlarang yang didanai Amerika Serikat (AS) saat berada di laut.

Kapten kapal dengan nama belakang Choi itu berusia 40 tahun telah mati ditembak oleh regu tembak pada pertengahan Oktober karena mendengarkan Radio Free Asia (RFA).

“Choi adalah pemilik armada lebih dari 50 kapal,” ucap salah satu sumber dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post.

Baca Juga: Teddy Sebut Punya Hak Waris dari Rp10 M yang Dipegang Putri, Sule: Tunggu di Konferensi Pers Iky!

“Selama penyelidikan oleh departemen keamanan provinsi, Kapten Choi mengaku mendengarkan siaran RFA sejak usia 24 tahun ketika dia bertugas di militer sebagai operator radio,” lanjutnya.

Sumber itu mengatakan mendengarkan stasiun terlarang tersebut membawa kembali kenangan indah perjalanan karier militer Choi.

“Kami tahu bahwa departemen keamanan provinsi mengartikan kejahatannya sebagai upaya subversi terhadap partai. Mereka menembaknya di pangkalan di depan 100 kapten lain dan manajer pabrik pengolahan ikan di sana,” lanjutnya.

Baca Juga: Sang Ayah Dibunuh Gegara Dianggap Monster, Putri Qassem Soleimani: Trump dan Biden Tak Ada Bedanya!

Choi telah mengalami kesulitan menangkap ikan untuk pemerintah Korea Utara Kim Jong-un, yang memerintahkan para nelayan untuk meningkatkan tangkapan mereka selama masa kekurangan makanan yang melanda dan sanksi internasional.

Sumber lain mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa Choi menjadi sombong dan tidak hormat karena kekayaan dan kekuatannya sebagai pemilik armada.

“Otoritas keamanan memutuskan bahwa waktu untuk mendidik dia telah lewat, jadi mereka mengeksekusinya dengan regu tembak,” ucapnya.

Baca Juga: Preman Pensiun 5 Segera Tayang, Kini sang Sutradara Cari Pemain, Ayok Daftar Sekarang!

“Tampaknya pihak berwenang mencontohkan Choi pada warga bahwa mendengarkan stasiun radio luar berarti kematian,” lanjutnya.

RFA menyiarkan saluran berbahasa Korea selama enam jam setiap harinya melalui radio gelombang pendek dari pemancar sekitar 1.900 mil di Kepulauan Mariana Utara yang dikuasai AS.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x