Konflik AS-Tiongkok akan Menjadi 'Bencana' bagi Seluruh Dunia, Ini Peringatan Beijing

- 19 Desember 2020, 19:05 WIB
Ilustrasi ketegangan Amerika Serikat dengan Tiongkok.*
Ilustrasi ketegangan Amerika Serikat dengan Tiongkok.* /PIXABAY/

PR PANGANDARAN - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi telah memperingatkan bahwa konflik AS-Tiongkok akan menjadi 'bencana' bagai kedua negara dan seluruh dunia, sebab Beijing menunggu srategi kebijakan luar negeri Presiden terpilih Joe Biden terbentuk.

Empat tahun konflik antara Partai Komunis Tiongkok dan Presiden Donald Trump telah melihat hubungan spiral 'turun ke tingkat terendah sejak pembentukan hubungan diplomatik 41 tahun lalu' kata Wang, menurut tweet dari juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying, yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Newsweek.

Wang mendesak tim yang masuk untuk mendekati Beijing dengan pola pikir kooperatif daripada agresif, tetapi juga memperingatkan bahwa PKT tidak akan membiarkan "campur tangan asing" dalam penindasannya terhadap internal domestik di tempat-tempat seperti Hong Kong, Xinjiang dan Tibet.

Baca Juga: Berawal dari Clickbait, Begini Cikal Bakal YouTube Pebasket Sombong dan Rata-Rata Adsense Per Bulan

"Tiongkok tidak berniat bersaing untuk hegemoni. Kami tidak pernah ikut campur dalam urusan internal orang lain. Kami tidak mengekspor sistem dan model kami. Tidak sedikit pun kami mencari lingkungan pengaruh," kata Wang.

Lebih lanjut, Wang mengatakan bahwa Tiongkok tetap berkomitmen untuk mengembangkan hubungan berdasarkan koordinasi, kerja sama, dan stabilitas dengan Amerika Serikat berdasarkan prinsip tanpa konflik, tidak ada konfrontasi, saling menghormati dan kerja sama win-win.

Terlepas dari kata-kata hangat Wang, ada kesepakatan bipartisan di Washington bahwa Tiongkok akan menjadi tantangan strategis jangka panjang paling signifikan bagi Amerika untuk generasi mendatang.

Baca Juga: Pencairan Insentif Kartu Prakerja akan Berakhir di Desember 2020, Begini Penjelasan Manajemen

Pandemi virus Corona dan ketegangan wilayah di Laut Cina Selatan dan sekitar Taiwan telah mempertajam keinginan Amerika untuk menghadapi otoritarianisme Tiongkok.

Biden — bagian panjang dari pembentukan politik yang secara keliru percaya bahwa akses ke pasar dan institusi global akan mendorong Tongkok yang lebih liberal — bersumpah di jalur kampanye untuk mendorong kembali pelanggaran Tiongkok, dan membangun kerja sama multilateral untuk mengatasi perilaku buruknya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Newsweek


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x