Dalam Hari Ibu, Seorang Ibu di Filipina Justru Mati Ditembak Polisi, Hanya Karena Masalah Sepele

- 22 Desember 2020, 17:52 WIB
Ilustrasi tembakan.
Ilustrasi tembakan. /pixabay.com/kiwikong

PR PANGANDARAN – 22 Desember merupakan peringatan hari ibu, namun sayangnya tidak semua ibu mendapatkan kasih sayang di hari yang istimewa ini.

Seorang polisi dari Filipina terlihat secara brutal membunuh ibu dan anak yang tidak bersenjata dengan menembak mati mereka.

Insiden tersebut terekam kamera Minggu malam di Filipina dan telah membuat banyak netizen dari seluruh dunia mempertanyakan maraknya penyalahgunaan wewenang oleh polisi di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Juga: Kini Resmi Nikahi Canti Tachril, Adipati Dolken Ternyata Punya Mantan Pacar Penyuka Sesama Jenis

Dalam video itu, tersangka, Sersan Utama Jonel Nuezca, terlihat berpakaian preman, berdebat dengan seorang ibu dan anak di Tarlac, sebuah provinsi sekitar dua jam di utara Manila.

Video tersebut direkam oleh seorang saksi mata, Alyssa Calosing, yang menampilkan Nuezca mengeluarkan pistol dan menembak seorang ibu, Sonya Gregorio, yang berusia 52 tahun dan putranya Frank Anthony Gregorio yang berusia 25 tahun, saat mereka berpegangan erat.

Dalam sebuah wawancara radio, kepala polisi Paniqui mengatakan kedua pihak terlibat dalam perselisihan hak jalan properti, tetapi insiden penembakan itu berasal dari penembakan meriam PVC, yang juga dikenal sebagai boga, oleh Gregorios.

“Tersangka pergi ke sana untuk mengonfrontasi mereka, lalu masalah hak jalan muncul dan insiden penembakan terjadi. Kemarahan tersangka rupanya dipicu oleh konfrontasi antara putrinya dan Gregorio yang lebih tua, ”ujarnya.

Baca Juga: Posisinya Digantikan Sandiaga Uno Sebagai Menparekraf Baru, Wishnutama: Alhamdulillah

Menurut The Washington Post, putri Nuezca, yang masih di bawah umur, juga hadir dan terlihat dalam video berjalan-jalan sebelum memberi tahu Sonya untuk membiarkan putranya pergi.

“Ayahku adalah seorang polisi! gadis itu berteriak,” ungkapnya.

“Aku tidak peduli!” Gregorio balas berteriak.

“Kamu baj*ngan. Apakah kamu ingin aku menghabisimu sekarang? ” kata polisi itu.

Dia kemudian menembak mereka berdua karena banyak saksi yang berteriak ketakutan di belakangnya.

Baca Juga: Raibnya Perhiasan Mantan Istri Sule di Gentong, Teddy: Beres Diritualin Malah Hilang

Alyssa Calosing, salah satu saksi menjelaskan bahwa Nuezca telah memukul Gregorio sebelumnya dan orang-orang di sana menangis dan memintanya untuk berhenti.

Dia juga mengatakan setelah menembak ibu dan putranya, Nuezca pergi bersama putrinya.

“Mereka pergi seolah tidak ada apa-apa. Saya merasa saya mati rasa seperti jiwa saya meninggalkan tubuh saya. Kemudian ketika saya merasakan sesuatu bergerak, saya mulai melompat marah dan menangis, ”katanya.

Baca Juga: Berniat Belajar Mengemudi, Wanita Ini Justru Dilecehkan, Berikut Ceritanya

Sekitar satu jam setelah kejadian, dia (tersangka) menyerahkan diri di Polsek Rosales Pangasinan. Tersangka juga menyerahkan pistol semi-otomatis 9mm yang dikeluarkan PNP yang digunakan dalam kejahatan tersebut.

Kepala PNP Wilayah 3 BGen. Val de Leon mengatakan dua dakwaan pembunuhan akan diajukan terhadap polisi tersebut karena Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah menjamin penyelidikan yang menyeluruh, tidak memihak, dan cepat.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah