Ketika Negara Tidak Mampu Menjamin Keamanan, Konflik Panas Niger Tewaskan Ribuan Orang

- 4 Januari 2021, 08:31 WIB
Ilustrasi serangan oleh terduga milisi di Niger.
Ilustrasi serangan oleh terduga milisi di Niger. /PIXABAY/

Kekerasan itu terjadi pada hari yang sama ketika Niger mengumumkan hasil putaran pertama pemilihan presiden.

Mantan Menteri Dalam Negeri Mohamed Bazoum dari Partai Nigeria untuk Demokrasi dan Sosialisme memimpin pemungutan suara dengan 39 persen suara.

Dia sekarang akan menghadapi mantan Presiden Mahamane Ousmane, yang mengumpulkan 17 persen suara, dalam pemilihan ulang pada 20 Februari.

Baca Juga: Terima DM Pelecehan Seksual, Sisil Eks JKT48: Orang Kayak Gini Kita Apain?

Area tempat serangan hari Sabtu terjadi, Mangaize, terletak di Tillaberi, wilayah yang luas dan tidak stabil tempat perbatasan Niger, Mali, dan Burkina Faso bertemu.

Bepergian dengan sepeda motor telah dilarang di Tillaberi sejak Januari.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi serangan oleh pejuang pemberontak yang sangat marak mengendarai kendaraan roda dua.

Pejuang yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda dan kelompok bersenjata ISIS semakin meningkatkan serangan di wilayah Sahel Afrika Barat dalam beberapa tahun terakhir meskipun ada ribuan pasukan regional dan asing.

Kekerasan bukan hanya melanda Mali dan Burkina Faso, tetapi juga meluas ke Niger barat.

Baca Juga: Dikira Indro Warkop, Netizen Malah Gagal Fokus dengan Sosok Suami Baru Kiki Fatmala

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah