Kini, beberapa gadis, termasuk sahabatnya, Pruzmay Mandaza yang berusia 21 tahun, memutuskan kembali ke sekolah, meskipun suaminya memaksanya untuk mundur sebagai wakil ketua asosiasi dan menghentikannya untuk mengikuti pelatihan taekwondo.
Baca Juga: MYD Bocorkan Sosok yang Paling Berperan Penting Selama Pemeriksaan Kasus Video Syur Gisel
“Saya hanya bisa mengajak 15 orang per sesi karena dukungan yang saya dapat hanya dari orang tua saya,” kata Maritsa.
Ia pun bercerita mengenai orang yang mendukung kegiatannya itu.
“Ayah saya adalah seorang petani skala kecil, ibu saya adalah ibu rumah tangga penuh waktu tetapi mereka mengorbankan sedikit yang mereka miliki untuk mencapai apa yang ingin saya capai,” ujarnya.
Baca Juga: Nadiem Makarim Klarifikasi Soal Dihapusnya Formasi CPNS bagi Guru, Ternyata Begini Ketentuannya
Maritsa tetap berkomitmen pada misinya meskipun taekwondo sebenarnya bukan olahraga populer di Zimbabwe dibanding sepak bola.
Akan tetapi, terdapat sejumlah sekolah dengan pelatihan profesional dan halaman belakang sebagai sarana yg mencukupi untuk kegiatan itu.
Kelompok perempuan ini memperingatkan. Karena pandemi, pernikahan dini rawan meningkat karena Covid-19 membuat anak-anak tak sekolah dan memperdalam potensi kemiskinan.
Baca Juga: Keluarga Lina Gelar Pengajian Satu Tahun, Teddy Justru Sibuk ke Pengadilan Agama Urus Harta Warisan
Artikel Rekomendasi