Penurunan Populasi Jadi Tantangan Kala Pandemi, Korea Selatan Butuhkan Lebih Banyak Bayi dan Imigran

- 11 Januari 2021, 08:45 WIB
Bendera Korea Selatan.
Bendera Korea Selatan. /Pixabay/Big_Heart/

PR PANGANDARAN - Korea Selatan telah menyambut tahun baru dengan mencatat penurunan populasi tahunan pertamanya pada 2020 dan menjadi tantangan praktis di era pandemi Covid-19.

Jumlah karyawan menyusut sedikit menjadi 51,8 juta tahun lalu, kata Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan, Minggu. Kemunduran tersebut adalah produk dari penurunan 10,6% dalam kelahiran, ditambah dengan peningkatan 3,1% dalam kematian.

Korea Selatan sekarang bergabung dengan tetangganya Jepang dalam penderitaan penurunan populasi yang sebenarnya, berlawanan dengan tingkat pertumbuhan yang menurun yang menjadi ciri tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Teume Harap Bersiap! TREASURE Akhirnya Ungkap Poster 'D-DAY' untuk Comeback Hari Ini

Kementerian tersebut menyerukan "perubahan mendasar", kantor berita nasional Yonhap melaporkan, tanpa memberikan rincian.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Japan Times, tantangan demografis Korea Selatan sebagian berasal dari langkah-langkah keluarga berencana yang diberlakukan oleh pemerintahan yang didukung militer pada tahun 1960-an, yang bertujuan untuk memberantas kemiskinan.

Pada pergantian abad, populasi yang berkurang sudah di depan mata. Tetapi waktu dari pencapaian yang suram ini kurang dari kebetulan.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Berusia 26 Tahun, Vincent Raditya: Usia Bukan Pengaruh Jatuhnya Pesawat

Korea Selatan, yang umumnya dipuji karena penanganan Covid-19, bergulat dengan lonjakan kasus yang mengancam untuk melemahkan beberapa proyeksi ekonomi cerah untuk 2021.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Japan Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x