Retas Info Soal Vaksin Covid-19 dari Barat, Korea Utara Dilaporkan Telah Memulai Uji Coba pada Manusia

- 27 Januari 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi bendera Korea Utara: kini negara tersebut tengah menghadapi tuduhan dari 7 negara DK PBB.
Ilustrasi bendera Korea Utara: kini negara tersebut tengah menghadapi tuduhan dari 7 negara DK PBB. /Pixabay/Chickenonline/Pixabay

PR PANGANDARAN - Korea Utara telah memulai uji coba pada manusia pada vaksin Covid-19 - menggunakan info yang dicuri dari pembuat obat Barat oleh tim peretas yang berdedikasi, menurut sebuah laporan.

Korea Utara sekarang sudah berada di frase 3 dalam uji coba untuk pengambilan gambarnya, diproduksi bahkan ketika negara menolak untuk mengakui kasus yang dikonfirmasi, seorang informan mengatakan kepada Daily NK.

Orang dalam tersebut mengonfirmasi ke outlet bahwa hal itu didasarkan pada pekerjaan spesialis 'organisasi peretasan' yang mengabdikan diri untuk mencuri info vaksin, meningkatkan kewaspadaan di AS, Inggris, dan Korea Selatan mulai tahun lalu.

Baca Juga: Umat Kristiani Meningkat Pesat, Xi Jinping Khawatir Ada Pemberontakan 300 Juta Orang di Tiongkok

Unit peretasan - disebut Bureau 325 - beroperasi di bawah Biro Umum Pengintaian sambil menerima perintah langsung dari Komite Pusat, kata sumber di Korea Utara.

Ini melapor langsung ke Kim Yo Jong, saudara perempuan Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un yang ditakuti, yang juga membantu mengelola kegiatan kelompok itu, kata laporan itu.

“Karena sifat serangan dunia maya, sulit untuk memastikan secara pasti jenis data apa yang dicuri Korea Utara,” pakar keamanan siber Mun Chong Hyun mengatakan kepada Daily NK, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post.

Baca Juga: Gaungkan 'Amerika Siap untuk Berubah', Biden Ambil Langkah Persempit Perpecahan Rasial di AS

Tetapi setidaknya beberapa dari pengetahuan yang dicuri tampaknya menjadi inti dari vaksin baru, yang sedang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Industri Biologi Universitas Kim Il Sung, sumber itu mengatakan kepada Daily NK.

Tidak peduli seberapa banyak kebijaksanaan yang mereka curi, itu mungkin masih belum cukup untuk suntikan Covid-19 yang sukses.

“Mereka mendapatkan cukup pengetahuan melalui peretasan, tetapi mereka tidak memiliki kapasitas untuk memproduksi (vaksin). Tapi karena Pemimpin Tertinggi (Kim Jong Un) langsung memerintahkan vaksin untuk dikembangkan secara mandiri, mereka harus menunjukkan hasil yang menghalangi," ungkap sumber tersebut.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: NY Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x