Menyesal Berpidato Mendukung Tiongkok, Calon Duta Besar AS untuk PBB Ditekan Habis dalam Sidang Senat

- 29 Januari 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi sidang.
Ilustrasi sidang. /Pixabay /Okan Caliskan

PR PANGANDARAN - Linda Thomas-Greenfield tegas menyebut Tiongkok "musuh strategis" yang mengancam dunia, setelah nampak berpidato mendukung Tiongkok yang diberikan pada 2019 lalu.

Untuk itu, kini ia menyatakan penyesalannya saat menghadiri sidang Senat atas pencalonannya sebagai duta besar PBB.

Diplomat veteran AS itu, kemudian ditekan Senator Republik Ron Johnson dari Wisconsin dan Ted Cruz dari Texas, tentang pidato di Institut Konfusius Universitas Negeri Savannah tentang "Hubungan Tiongkok-AS-Afrika".

Di dalam pidatonya, dia memuji program infrastruktur global Belt and Road Tiongkok di Afrika, sekaligus menyerukan "situasi win-win-win" untuk AS dan Tiongkok yang akan mempromosikan pemerintahan yang baik, supremasi hukum, dan nilai-nilai lain di benua itu.

 Baca Juga: Kalahkan Kim Kardashian dan Emma Watson, Meghan Markle Disebut Punya Kaki Terindah di Dunia

Melansir dari Channel News Asia, Johnson pun bertanya mengapa dia mengatakan Amerika Serikat tidak berada dalam Perang Dingin baru dengan Tiongkok.

Dia menunjuk ke Hong Kong saat Tiongkok telah menindak aktivis demokrasi, dan Taiwan saat Beijing mengatakan penerbangan dengan pesawat tempurnya di dekat pulau itu akhir pekan lalu adalah peringatan terhadap campur tangan asing dalam setiap gerakan kemerdekaan.

“Tiongkok adalah musuh strategis,” jawab Thomas-Greenfield.

Greenfield melanjutkan, “Dan tindakan mereka mengancam keamanan kita, mereka mengancam nilai-nilai kita dan mengancam cara hidup kita, dan mereka adalah ancaman bagi tetangga mereka dan mereka adalah ancaman di seluruh dunia. ”

Artinya, penjelasan dalam pidatonya yang dia tulis itu, dia mengacu pada Afrika yang merupakan “semacam pion dalam Perang Dingin, dan percakapan saya di sana adalah mengatakan bahwa orang Afrika tidak bisa lagi membiarkan diri mereka menjadi bidak. Tapi ini bukan Perang Dingin bagi mereka, mereka harus mengendalikan masa depan mereka sendiri ”.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x