Kecam Kudeta Militer, Protes Terbesar Pecah di Myanmar Tuntut Pembebasan Aung San Suu Kyi

- 8 Februari 2021, 07:45 WIB
Ilustrasi aksi unjuk rasa pascakudeta di Myanmar.
Ilustrasi aksi unjuk rasa pascakudeta di Myanmar. /Reuters/SHWE PAW MYA TIN

PR PANGANDARAN - Puluhan ribu orang berunjuk rasa di seluruh Myanmar pada Minggu untuk mengecam kudeta militer pekan lalu dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, dalam protes terbesar sejak Revolusi Saffron 2007 yang membantu mengarah pada reformasi demokrasi.

Pada hari kedua protes yang meluas, kerumunan di kota terbesar, Yangon, mengenakan baju merah, bendera merah dan balon merah, warna Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi.

“Kami tidak ingin kediktatoran militer! Kami ingin demokrasi!" seru para pengunjuk rasa, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Demi Balaskan Dendam pada Cristiano Ronaldo, PSK Andressa Urach Nekat Telanjang Dada

Pada Minggu sore, junta mengakhiri blokade internet selama sehari yang semakin mengobarkan kemarahan sejak kudeta Senin lalu yang telah menghentikan transisi bermasalah negara Asia Tenggara itu menuju demokrasi dan memicu kemarahan internasional.

Paus Fransiskus menyatakan "solidaritas dengan rakyat" pada hari Minggu dan meminta para pemimpin Myanmar untuk mencari harmoni "demokratis".

Kerumunan besar dari seluruh penjuru Yangon berkumpul di kota-kota, memenuhi jalan-jalan saat mereka menuju Pagoda Sule di jantung kota, juga titik kumpul selama protes 2007 yang dipimpin biksu Buddha dan lainnya pada tahun 1988.

Baca Juga: Protes dan Marah hingga Lempar Paket Pelanggan, Tukang Pos di Malaysia Viral dan Tuai Kecaman

Sederet polisi bersenjata dengan perisai anti huru hara mendirikan barikade, tetapi tidak mencoba menghentikan demonstrasi. Beberapa demonstran menghadiahi polisi dengan bunga. Seorang petugas difoto sedang memberi hormat tiga jari secara diam-diam.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x