Asyik Joget saat Kudeta Militer Pecah di Myanmar, Ternyata Guru Olahraga Ini Punya Tujuan Mengejutkan

- 3 Februari 2021, 07:00 WIB
Asyik Zumba di pinggir jalan dengan iringan lagu Ampun Bang Jago di tengah kudeta Myanmar, video perempuan ini langsung viral.
Asyik Zumba di pinggir jalan dengan iringan lagu Ampun Bang Jago di tengah kudeta Myanmar, video perempuan ini langsung viral. //*Twitter

PR PANGANDARAN - Seorang guru olahraga di Myanmar secara tidak sadar tengah asyik melakukan latihan aerobik saat kudeta militer terjadi.

Dalam video yang viral itu menunjukkan latar belakang bagian depan jalan utama menuju gedung parlemen di Naypyidaw, Myanmar.

Sebuah video menunjukkan instruktur kebugaran Khing Hnin Wai sedang berolahraga di ibu kota Naypyidaw saat SUV hitam berkendara ke pos pemeriksaan keamanan yang mengarah ke kompleks Majelis Persatuan.

Baca Juga: Diisukan Dekat dengan Luna Maya dan Nikita Mirzani, Dimas Beck: Dua-duanya Karakternya Beda, Cuma...

Instruktur tersebut tidak memperhatikan apa yang sedang terjadi dan melanjutkan latihannya saat konvoi militer mencapai Parlemen Myanmar.

Beberapa warganet media sosial memberikan tanggapannya dan menganggap bahwa video itu palsu.

Tetapi pada hari Selasa 2 Februari 2021, Khing memposting dan mengatakan bahwa rekaman itu nyata dan bahwa dia telah merekam dirinya sendiri menari di luar majelis.

Baca Juga: Zara Mohammed, Wanita Pertama yang Dipilih Dewan Inggris Memimpin Organisasi Muslim Terbesar

Khing, 26, adalah guru olahraga yang dipekerjakan oleh Kementerian Pendidikan negara.

Dia menulis di Facebook bahwa dia sedang syuting untuk kompetisi kebugaran dan selalu memulainya di pagi hari dengan olahraga luar ruangan di lokasi itu.

Saat dia menari diiringi lagu ceria dengan pakaian neon, militer masuk untuk merebut kekuasaan dengan menahan penasihat negara Aung San Suu Kyi dan tokoh partai penguasa senior lainnya.

Baca Juga: Viral di TikTok! Ibu Muda Berusia 21 Tahun Curhat Soal Rebutan Hak Asuh Anak

Kingh kemudian menambahkan bahwa dia akhirnya melihat helikopter dan konvoi tambahan dipasang dengan senjata berat melewatinya.

Video tersebut telah menyebar ke seluruh dunia di media sosial dengan satu orang menyebutnya sebagai 'seni besar pertama abad ke-21'.

Hal itu terjadi ketika kudeta militer terjadi di Myanmar dan seruan untuk pembebasan Aung San Suu Kyi, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang dikenal karena perannya dalam transisi negara ke demokrasi parsial.

Baca Juga: Tak Hadiri Persidangan hingga Dituduh Menyepelekan, Raffi Ahmad: Aku Orang Awam, Jujur Bingung

Dia dan ratusan anggota parlemen ditahan oleh pihak militer. Kudeta di negara Asia Tenggara tersebut telah menarik kecaman internasional, termasuk dari Boris Johnson.

"Saya mengutuk kudeta dan pemenjaraan yang tidak sah terhadap warga sipil, termasuk Aung San Suu Kyi, di Myanmar. Suara rakyat harus dihormati dan para pemimpin sipil dibebaskan, " kata Boris Johson dalam akun Twitternya.

Tentara mengatakan pemerintah telah menolak untuk bertindak melawan 'penipuan yang mengerikan' dalam pemilihan umum 8 November yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi.
Militer mengatakan butuh kekuasaan 'untuk melakukan pemeriksaan terhadap daftar pemilih' dan kudeta akan melindungi demokrasi.

Baca Juga: Langgar Prokes Covid-19 hingga Dianggap Tak Cocok Jadi Influencer, Raffi Ahmad: Bukan Karena Gue Salah Ya

Presiden Win Myint, sekutu Suu Kyi, termasuk di antara mereka yang ditahan oleh militer pada Senin pagi.

Wakil Presiden Myint Swe, mantan jenderal dan anggota junta sebelumnya, kemudian menyerahkan kekuasaan kepada Panglima Tertinggi, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x