Korea Utara Kembangkan Program Senjata Nuklir dari Dana Hasil Curian Senilai Rp4,2 Triliun

- 9 Februari 2021, 17:40 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. /KCNA via Reuters/

 

PR PANGANDARAN - Korea Utara mempertahankan dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya sepanjang tahun 2020 yang melanggar sanksi internasional.

Membantu mendanai kegiatannya dengan sekitar $ 300 juta (sekira Rp4,2 Triliun dengan kurs Rp14.000) yang dicuri melalui peretasan dunia maya, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Laporan oleh pemantau sanksi independen, yang diperoleh oleh kantor berita Reuters dan AFP, mengatakan Pyongyang memproduksi bahan fisil, memelihara fasilitas nuklir, dan meningkatkan infrastruktur rudal balistiknya sambil terus mencari materi dan teknologi untuk program-program tersebut dari luar negeri.

Baca Juga: Membanggakan! Kaum Muda Muslim Kanada Luncurkan 'Program' demi Tunjang Kehidupan Kelompok Minoritas

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan pada hari Senin bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menjabat bulan lalu, merencanakan pendekatan baru ke Korea Utara, termasuk peninjauan penuh dengan sekutu tentang opsi tekanan yang sedang berlangsung dan potensi diplomasi di masa depan.

Pendahulunya Donald Trump telah menyombongkan kemampuannya untuk bekerja dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan kedua pria itu bertemu tiga kali pada 2018 dan 2019.

Namun, pertemuan puncak mereka gagal mencapai terobosan, pembicaraan gagal karena seruan AS agar Pyongyang meningkatkan senjata nuklirnya dan tuntutan Korea Utara untuk diakhirinya sanksi.

Baca Juga: Ruben Onsu Kunjungi Makam Olga Syahputra: Setiap Saya atau Dia Ultah Harus Ada Surprise, Mangkanya...

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x