Kesedihan Tahun Baru Imlek 2021, Warga Wuhan Gelar Peringatan Kematian Keluarga karena Covid-19

- 13 Februari 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi Perayaan Imlek 2021
Ilustrasi Perayaan Imlek 2021 /Pixabay/Tramy1999/

PR PANGANDARAN - Liburan Tahun Baru Imlek 2021 yang dimulai pada Jumat, 12 Februari akan diwarnai dengan kesedihan bagi Deng Wei, seorang penduduk berusia 26 tahun yang kehilangan anggota keluarga karena Covid-19 di pusat kota Wuhan, Tiongkok.

Alih-alih merayakan Tahun Baru Imlek 2021, dia justru penuh kesedihan dengan melakukan peringatan kematian ayah dan neneknya selama liburan tahun lalu, dari komplikasi virus corona yang muncul di kota hingga menyebabkan penyakit yang sekarang dikenal sebagai Covid-19.

Jika memasuki Tahun Baru Imlek 2021 itu adalah kesedihan baginya, berarti Deng kembali ingat terakhir kali dia berbicara dengan neneknya, di bangsal rumah sakit di pinggiran timur laut Wuhan, hanya beberapa hari sebelum kematiannya.

Baca Juga: Seragam Imlek 2021 Keluarga Zaskia Adya Mecca Tuai Pujian, Ernest Prakasa: Bhaj Kama si Model Angpau

"Penjaga keamanan tidak mengizinkan saya tinggal terlalu lama," kata Deng dari situs makam tempat abu ayah dan neneknya bersemayam di pinggiran kota.

"Dia terbaring di tempat tidur dan bahkan tidak bisa melihat wajahku," tambahnya sambil menahan air mata.

"Dia tidak bisa bangun. Lalu aku menyuruhnya makan dengan baik dan dia akan baik-baik saja. Dia menyuruhku merawat ibuku dengan baik."

Nenek tidak hanya mengkhawatirkan dirinya sendiri, karena Ibu Deng, Deng Yichun, juga berada di rumah sakit pada saat itu, dan dokter memberinya kesempatan kecil untuk bertahan hidup.

"Para dokter mengatakan bahwa mereka akan mencoba yang terbaik," kenang Deng. "Aku putus asa setelah mendengar ini. Tapi untungnya, ibuku berhasil."

Baca Juga: Cek Fakta: Warga Negara Indonesia Keturunan Tionghoa Dilarang Menjadi Anggota Polri, Simak Faktanya

Ibu Deng, sekarang 51, masih menderita akibat penyakit tersebut, berjuang melawan tingkat energi yang habis dan apa yang dia sebut penurunan umum dalam kesehatan mental dan fisiknya.

Sedangkan usaha Sekolah mengemudi yang dikelola ibu bersama almarhum suaminya juga menderita karena beberapa pelanggan, yang mengetahui tragedi keluarganya seketika menjauh, demikian pernyataan Ibu Deng, Deng Yichun.

Sebagai informasi, hampir satu keluarga Deng Wei yang terdiri dari Ibu, ayah, dan nenek tidak pernah dinyatakan positif mengidap virus, tetapi mereka menunjukkan gejala klasik, seperti demam tinggi, jaringan parut di paru-paru, dan kesulitan bernapas.
Untuk itu, dokter yang merawat mereka mengatakan mereka yakin ketiganya terkena virus.

Baca Juga: Dicurigai Genosida ke Muslim Uighur, Pejabat Xinjiang: Tuduhan Keji, Kami Empat Tahun Tanpa Terorisme

Deng tidak tahu persis bagaimana mereka bisa terinfeksi, tetapi mencurigai pertemuan puluhan anggota keluarga di rumahnya untuk pemakaman kakeknya pada minggu pertama Januari 2020 adalah tempat penyebaran virus.

Sedikit yang diketahui tentang hal itu pada saat itu. Beberapa dokter Wuhan, termasuk Dr Li Wenliang, yang kemudian meninggal karena virus, mencoba untuk meningkatkan kewaspadaan, hanya untuk ditegur karena menyebarkan rumor.

Banyak orang di Wuhan mengkritik pejabat lokal karena kurangnya transparansi selama hari-hari awal wabah, yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia untuk mengganggu bisnis dan kehidupan jutaan orang.

Baca Juga: Klarifikasi Kabar Meninggal Dunia, Armand Maulana: Alhamdulillah, Saya Sehat

Sementara itu, kini Tiongkok telah berhasil hampir membasmi penularan lokal, hanya mengatakan pada 20 Januari tahun lalu bahwa virus dapat ditularkan antarmanusia.

Seandainya keluarga Ms Deng mengetahui bahayanya, katanya, pemakaman mungkin masih berlangsung, tetapi pelayat bisa saja mengenakan masker, misalnya.

"Setidaknya orang akan berhati-hati," katanya.

Dengan demikian, Tahun Baru Imlek 2021 ini, Deng akan kembali ke kuburan untuk membakar dupa bersama anggota keluarga dekatnya. Tepat pada hari ketiga dan keempat Tahun Baru Imlek 2021, saat mereka memberikan penghormatan pada peringatan kematian.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah