"Kami akan menyiapkan Zoom secara langsung dan kami akan melakukan komunikasi yang sesungguhnya pada suatu saat nanti. Oke? Mungkin Anda dapat meminta penerjemah Anda bergabung dengan kami. Oke? Apakah kamu mendengarku?” ujar Abram.
Baca Juga: Nissa Sabyan Dicap Pelakor, Tebe Eks Sabyan: Teman-teman Muslim Fokus Salawat
Bahkan mahasiswi yang lain mengetahui bahwa temannya sebenarnya memiliki gangguan pendengaran atau tuli.
Lantas, mahasiswi lainnya tersebut menyela dan membela S.
"Profesor? Dia sebenarnya tunarungu," ujar mahasiswi lain yang berinisial A.
“Penerjemahnya agak lebih lambat untuk mengikuti penjelasan Anda. Dia tidak bisa menjawab, seperti saat ini," ujarnya menambahkan.
Lantas, Abram pun menjawab dan menegaskan permasalahannya bahwa S tidak memperhatikannya, kemudian memintanya untuk tidak membela mahasiswi tersebut.
"Dia tidak memperhatikan. Dia tidak berusaha. Apakah Anda penerjemahnya, A—?" ujar Abram kepada A.
Profesor Abram tersebut lantas meminta penerjemah dari mahasiswi yang tunarungu tersebut untuk berbicara kepadanya secara langsung karena dia tampak tidak fokus dengan selalu menoleh ke arah samping tanpa tahu bahwa sekarang saatnya untuk memperhatikan penjelasan.
Artikel Rekomendasi