6 Warga Palestina di Tepi Barat Tewas Dibunuh Warga Israel Bertopeng, Ternyata Ini Penyebabnya

- 14 Maret 2021, 10:30 WIB
 Ilustrasi bendera Palestina dan Israel. /PIXABAY
Ilustrasi bendera Palestina dan Israel. /PIXABAY /

PR PANGANDARAN – Konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel tampaknya masih belum reda.

Pasalnya kembali beredar informasi yang mengatakan bahwa pemukim Israel kembali menyerang keluarga Palestina.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Middle East Eye,  kejadian pemukim Israel menyerang keluarga Palestina ini terjadi di tanah pertanian Tepi Barat.

Baca Juga: Bukan Muncul dan Klarifikasi, Aksi Sabyan Gambus Rilis 'Sapu Jagat' Bikin Geram Keluarga Ayus

Pemukim Israel yang diketahui menggunakan topeng dan dilengkapi dengan tongkat, menyerang sebuah keluarga Palestina di Perbukitan Hebron Selatan pada hari Sabtu lalu.

Peristiwa ini terjadi ketika keluarga Palestina itu sedang mengerjakan sebidang tanah mereka di dekat pemukiman ilegal Israel.

Menurut kelompok hak asasi Israel B'Tselem, sekitar 10 pemukim menyerang keluarga Alyan pada Sabtu pagi di dekat pemukiman Mitzpe Yair.

Baca Juga: Aksi Warga Bali Minta Maaf karena Absen Nonton Ikatan Cinta Jadi Sorotan: Nyepi Internet Mati

Orang tua terluka oleh batu yang dilempar ke arah mereka dan dievakuasi ke rumah sakit di Hebron, kata kelompok itu di Twitter.

Keluarga Alyan, yang mencakup delapan anak, tinggal di Um Lasafa, desa yang sama dengan lima anak laki-laki Palestina yang ditahan secara agresif oleh tentara Israel awal bulan ini saat mencari makan sayuran liar, sebuah insiden yang terekam kamera.

Video tersebut, yang dibagikan secara luas secara online, telah memicu kecaman luas dari para aktivis, kelompok hak asasi manusia, serta anggota Kongres AS Betty McCollum.

Baca Juga: Sri Lanka Larang Pemakaian Burkak dan Tutup 1.000 Madrasah dengan Alasan Keamanan Nasional

Difilmkan oleh peneliti lapangan dengan B’Tselem, video tersebut direkam di daerah Masafer Yatta di Perbukitan Hebron Selatan, yang merupakan rumah bagi puluhan kelompok desa dan kantong Palestina serta beberapa pemukiman dan pos terdepan Israel yang ilegal.

Keluarga Alyan memiliki sebidang tanah di dekat pos terdepan Mitzpe Yair, yang secara teratur dilarang untuk diakses oleh pemukim, kata B'Tselem, menambahkan bahwa keluarga tersebut bekerja di bagian tanah mereka yang dapat mereka akses setiap hari Sabtu.

Sementara semua permukiman Israel ilegal menurut hukum internasional, pos terdepan didirikan bahkan tanpa persetujuan pemerintah Israel.

Baca Juga: Misteri Bandana Atta Halilintar yang Tetap Dipakai di Hari Lamaran, Netizen: Apa Itu Kunci Tajirnya?

Menurut data PBB, telah terjadi 2.913 insiden kekerasan atau pelanggaran oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat sejak 2017.

Setidaknya enam warga Palestina telah dibunuh oleh pemukim selama periode ini, dan 454 lainnya terluka, menurut statistik di Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah