Dampak Tuduhan Kerja Paksa Kapas Xinjiang, Kini Adidas, H&M, dan Nike Hadapi Penurunan Saham Drastis

- 29 Maret 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi merk besar dunia, seperti Nike dan H&M menghadapi penurunan saham usai melarang kapas Xinjiang dalam produksi mereka.*
Ilustrasi merk besar dunia, seperti Nike dan H&M menghadapi penurunan saham usai melarang kapas Xinjiang dalam produksi mereka.* /Pixabay/Pexels

Ini juga yang terjadi pada nilai pasar H&M yang merosot sekitar 4,8 miliar yuan (sekitar Rp10 Triliun)

Singkatnya, aksi cinta tanah air yang ditunjukkan 40 selebritas kelahiran Tiongkok yang mendunia, kini membawa berbagai merk besar itu ke dalam krisis reputasi.

"Converse dan Adidas adalah salah satu favorit saya, sekarang mereka tidak memberi saya pilihan selain meninggalkan mereka, karena tidak ada ruang untuk kompromi dalam hal martabat nasional," Terry Xu, insinyur IT berusia 28 tahun yang berbasis di Shanghai, mengatakan kepada Global Times.

"Saya merasa tersinggung dan tidak dapat dipahami bahwa perusahaan-perusahaan yang beroperasi dan berkembang di Tiongkok selama beberapa dekade ini memilih untuk menindak bahan yang diproduksi di Tiongkok dengan kebohongan yang dibuat-buat," pungkas Xu dengan nada menekan.

Baca Juga: Segera Meluncur di 2022, Drama 'Crash Landing On You' akan Diadaptasi Jadi Musikal

Dengan demikian, berbagai perusahaan dari merk besar dunia itu tidak akan pernah berhasil di Tiongkok, jika mereka tidak menghormati pasar lokal dan konsumen lokal, demikian analisis peneliti Zhang.

Dalam keadaan seperti itu, penurunan nilai di pasar modal hanyalah salah satu bagian dari kerugian mereka.

Sedangkan yang lebih penting adalah bahwa mereka mungkin tidak akan pernah memenangkan kembali reputasi mereka di pasar Tiongkok, sementara prospek pertumbuhan sangat penting bagi perusahaan mana pun.

Pasar Tiongkok yang menjanjikan akan terus menawarkan banyak peluang untuk bisnis domestik dan asing, tetapi orang Tiongkok tidak akan pernah menerima merk besar dunia yang mencoba mengumpulkan uang dari pasar mereka sambil menyerang Tiongkok.

Baca Juga: Senggol Anang-Aurel Soal Masa Susah, Merlyn Sopjan Beberkan Alasan di Balik Kritiknya

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah