PR PANGANDARAN - Presiden Prancis, Emmanuel Macron baru-baru ini mendapat surat terbuka dari serikat polisi, tepatnya ini sebagai buntut khotbah Macron yang menentang polisi melakukan kekerasan.
Dalam surat terbuka kepada Presiden Macron, sejumlah polisi marah besar setelah kembali kejadian dua petugas polisi tewas dalam kurun waktu dua minggu, sekaligus ini buntut dari khotbah Macron yang menentang kekerasan.
Menurut serikat polisi yang kirim surat terbuka itu, [Presiden Macron telah menempatkan polisi di situasi sulit dengan menentang kekerasan, yang mana itu berarti polisi tidak bisa membela diri saat terjadi bentrokan.
"Hari-hari upacara penghormatan yang indah telah berakhir. Anda harus beralih dari lilin ke aksi politik. Anda tidak berperang dengan air mata.
"Anda mengatakan bahwa Anda memperjuangkan hak untuk hidup damai, tetapi pertarungan ini tidak bisa dimenangkan dengan kata-kata.
"Petugas polisi tidak dapat membela diri karena teks tentang pembelaan diri yang terlalu kabur, membiarkan lapangan terbuka untuk semua interpretasi yudisial.
"Bentrokan polisi permanen yang diatur oleh media dan penduduk sangat menghalangi tindakan kami.
"Dan runtuhnya peradilan menghancurkan pekerjaan investigasi kami.
"Orang Prancis tidak lagi percaya pada keadilan mereka."
Artikel Rekomendasi