DK PBB Minta Israel Patuh pada Gencatan Senjata, Sebut Bantuan Kemanusiaan Perlu Disalurkan ke Palestina

- 24 Mei 2021, 21:01 WIB
Ilustrasi, DK PBB meminta gencatan senjata yang terjadi di Palestina harus dipatuhi Israel,
Ilustrasi, DK PBB meminta gencatan senjata yang terjadi di Palestina harus dipatuhi Israel, /Mohammed Salem/Reuters

PR PANGANDARAN - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah menyerukan pada Israel dan Palestina untuk melakukan kepatuhan penuh terhadap gencatan senjata di Jalur Gaza, demikian dalam pernyataan pertama DK PBB sejak kekerasan meletus pada 10 Mei 2021 lalu.

Adapun pernyataan kepatuhan gencatan senjata yang disetujui oleh semua 15 anggota DK PBB, juga mengatakan berduka atas ratusan nyawa warga sipil yang melayang akibat serangan Israel dan menekankan kebutuhan segera untuk bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina, khususnya di Gaza.

Sebagai informasi, aksi serangan Israel yang berlangsung selama 11 hari di Gaza diketahui telah menewaskan sedikitnya 248 orang, termasuk 66 anak-anak, dengan lebih dari 1.900 orang terluka. Sedangkan sedikitnya 12 orang di Israel tewas akibat ribuan tembakan roket dari Gaza.

Baca Juga: Adopsi Spirit Doll Furi Harun Ternyata Wajib Cek Golongan Darah, Kenapa?

Lebih lanjut, pernyataan itu mendesak untuk Israel dan Palestina memulihkan ketenangan dan menegaskan kembali pentingnya mencapai perdamaian yang komprehensif berdasarkan visi sebuah kawasan dua negara demokratis.

Sebagai informasi, Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, sebelumnya telah memblokir empat pernyataan DK PBB yang menyerukan gencatan senjata dengan dukungan semua anggota lainnya, tepatnya mengatakan hal itu dapat mengganggu upaya pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengakhiri kampanye militer Israel.

Kemudian pada Sabtu kemarin, Qatar berjanji bekerja sama dengan negara-negara Arab lainnya dan negara-negara Muslim untuk membantu menghentikan serangan Israel terhadap Palestina, sementara parlemen Mauritania mendesak Pengadilan Kriminal Internasional dalam resolusi untuk menuntut pejabat Israel atas genosida di Gaza.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 25 Mei 2021: Libra, Scorpio dan Sagitarius, Jangan Terlalu Lama, Segera Lamar Sekarang!

Sementara itu, warga Palestina di Gaza turun ke jalan untuk menyambut gencatan senjata, melanjutkan tren ketika pertempuran berhenti.

Ratusan pejuang Hamas yang mengenakan kamuflase militer berpawai melewati tenda duka untuk Bassem Issa, seorang komandan senior yang tewas dalam pertempuran itu.

Pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yehiyeh Sinwar, memberikan penghormatan dalam penampilan publik pertamanya sejak pertempuran dimulai awal bulan ini.

Israel mengebom rumah Sinwar, bersama dengan tokoh-tokoh senior Hamas lainnya, sebagai bagian dari serangannya terhadap apa yang dikatakannya sebagai infrastruktur militer kelompok itu.

Baca Juga: Simak Disini, Arab Saudi Resmi Keluarkan Aturan Ibadah Haji 2021

Sementara itu, berbagai Pawai solidaritas pro-Palestina diadakan di seluruh dunia sebagai kelanjutan dari unjuk rasa selama seminggu, dengan pengunjuk rasa menuntut pemerintah masing-masing menjatuhkan sanksi dan embargo militer untuk menghentikan pasokan senjata ke Israel.

Aksi unjuk rasa diadakan di Berlin, Melbourne, London dan Paris, sementara lebih banyak dari protes dijadwalkan pada akhir pekan di kota-kota besar lainnya, termasuk New York.

“Saya sangat bangga bahwa kita telah berkumpul untuk sesuatu yang sepenting ini,” ungkap Amal Nagvi, yang berpartisipasi dalam reli London, mengatakan kepada Al Jazeera.

“Banyak orang berpikir ini tidak melakukan apa-apa… mereka pikir kami hanya berbaris dan berteriak. Tapi banyak hal telah berubah, dan kami tidak akan berhenti sampai perubahan itu benar-benar terjadi dan kami memiliki Palestina yang merdeka. "

Baca Juga: Ria Ricis Mengaku Hal Mengejutkan Ini pada Uya Kuya, Sebut Nama Harris Vriza

Ribuan orang juga berunjuk rasa di kota Tel Aviv, Israel, menyerukan koeksistensi antara orang Yahudi dan Arab.

Demonstrasi itu adalah salah satu dari beberapa demonstrasi yang diadakan di seluruh Israel untuk menyerukan perdamaian antara Israel dan Palestina. Demonstran berbaris di seluruh kota dan kemudian berkumpul di pusat Habima Square untuk mendengarkan para politisi dan seniman.

"Ini adalah salah satu contoh langka di mana Anda akan melihat orang Israel berbicara menentang pendudukan," kata Hoda Abdel-Hamid dari Al Jazeera, melaporkan dari Tel Aviv.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah