Banyak Wanita dan Anak-anak Bunuh Diri, Korea Selatan Dikritik HRW Atas Kejahatan Seks Digital yang Meluas

- 20 Juni 2021, 10:30 WIB
Ilustrasi bendera Korea Selatan.
Ilustrasi bendera Korea Selatan. /Pixabay/HeungSoon

Laporan tersebut, berdasarkan 38 wawancara dan survei online, mengatakan penuntutan kejahatan seks yang melibatkan pembuatan film ilegal meningkat 11 kali lipat antara 2008 dan 2017, menurut data dari Institut Kriminologi Korea.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah meminta polisi untuk menyelidiki meningkatnya jumlah klaim pelecehan seksual, termasuk baru-baru ini di kalangan anggota militer.

Baca Juga: WHO Umumkan Covid-19 Varian Delta dari India Sudah Mendominasi Dunia

Tahun lalu, polisi membubarkan jaringan online yang memikat lusinan wanita dan gadis di bawah umur ke dalam apa yang oleh pihak berwenang disebut "perbudakan virtual", memeras mereka agar mengirimkan citra seksual yang semakin merendahkan dan terkadang kekerasan tentang diri mereka sendiri.

HRW mengatakan pemerintah perlu berbuat lebih banyak dengan meningkatkan hukuman hukum bagi terpidana, meningkatkan jumlah perempuan di antara polisi, jaksa, dan hakim, dan mengubah ketidaksetaraan gender yang lebih luas yang menormalkan konsumsi gambar non-konsensual.

Pada 2019, jaksa menjatuhkan 43,5% kasus kejahatan seks digital dibandingkan dengan 27,7% kasus pembunuhan dan 19% kasus perampokan, meskipun kasus kejahatan seks yang dituntut biasanya berakhir dengan hukuman, kata laporan itu.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah