PBB: Lebih dari 8.500 Anak-anak Seluruh Dunia Dijadikan Tentara pada 2020, 2.700 Lainnya Tewas

- 22 Juni 2021, 08:45 WIB
Antonio Guterres bahas soal lebih dari 8.500 anak yang digunakan sebagai tentara pada 2020.
Antonio Guterres bahas soal lebih dari 8.500 anak yang digunakan sebagai tentara pada 2020. /Reuters

Israel tidak pernah terdaftar, sementara koalisi militer yang dipimpin Saudi telah dihapus dari daftar pada tahun 2020 beberapa tahun setelah pertama kali disebutkan dan dipermalukan karena membunuh dan melukai anak-anak di Yaman.

Dalam upaya meredam kontroversi seputar laporan tersebut, daftar hitam yang dirilis pada 2017 oleh Guterres dibagi menjadi dua kategori.

Baca Juga: Pertama dalam 3 Tahun, Seo In Guk akan Comeback Jadi Penyanyi untuk OST 'Doom at Your Service'

Satu daftar pihak yang telah menerapkan langkah-langkah untuk melindungi anak-anak dan yang lainnya termasuk pihak-pihak yang belum.

Ada beberapa perubahan signifikan pada daftar yang dirilis pada hari Senin.

Satu-satunya negara pihak yang disebutkan dalam daftar karena tidak menerapkan tindakan adalah militer Myanmar - untuk pembunuhan, melukai dan kekerasan seksual terhadap anak-anak - dan pasukan pemerintah Suriah - untuk perekrutan anak-anak, pembunuhan, melukai dan kekerasan seksual terhadap anak-anak dan serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah