Buktikan Jantan Bisa Melahirkan, Ilmuwan Tiongkok Nekat Jahit Tikus Jantan dan Betina Jadi Satu

- 26 Juni 2021, 15:45 WIB
Ilustrasi Tikus jantan dan betina
Ilustrasi Tikus jantan dan betina /Pixabay/sipa

PR PANGANDARAN – Eksperimen keji ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Kedokteran Angkatan Laut di Shanghai, Tiongkok.

Mereka menggabungkan tikus jantan dan betina, menjadi satu dengan cara di jahit perutnya dan dibiarkan hidup.

Sebelumnya tikus jantan telah dikebiri terlebih dahulu, para ilmuwan Tiongkok ini berharap mendapatkan hasil eksperimen untuk melihat apakah mamalia jantan bisa melahirkan.

Baca Juga: Spoiler Penthouse Season 3 Episode 5: Joo Seok Kyung Anak Kandung Su Ryeon, Oh Yoon Hee Dibunuh Joo Dan Tae?

Seperti dikutip dari laman berita Mirror, mereka menggabungkan tikus jantan dengan betina dan menjahit kulit serta perut tikus agar sel darah mamalia itu bersatu dan bisa mentransplantasikan rahim.

Para ilmuwan mengatakan mereka terinspirasi oleh kuda laut dan naga laut jantan, yang termasuk dalam famili Syngnathidae.

Syngnathidae sendiri adalah satu-satunya spesies yang diketahui di mana jantan bisa melahirkan.

Baca Juga: Daftar Prosesor yang Didukung Windows 11, Ada Intel Core Generasi ke-8 dan AMD Ryzen 2000

Penelitian tersebut dikabarkan berhasil, tikus jantan bisa melahirkan sekalipun dilahirkan melalui operasi caesar.

Namun, Penasihat Kebijakan Ilmu Pengetahuan Senior PETA, Emily McIvor, menyebut penelitian itu kejam dan bahkan keji.

“Pembedahan digabungkannya ke dua tikus itu termasuk mutilasi dan binatang tersebut pasti alami penderitaan berkepanjangan dan itu tidak etis atau bisa disebut sebagai Frankenscience,” kata Emily.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Bantu Kuatkan Daya Tahan Tubuh, Termasuk dari Varian Baru Virus Corona

“Tikus memiliki sistem saraf seperti manusia, bahwa mereka merasakan sakit, ketakutan, kesepian, dan kegembiraan, sama seperti manusia," lanjutnya.

Namun, para peneliti menyangkal, mereka mengatakan telah mengikuti 'pedoman etika lokal' untuk mengurangi penderitaan hewan selama percobaan.

Pernyataan para peneliti, dibuktikan dengan tidak ada tikus yang menunjukkan tanda-tanda rasa sakit selama penelitian.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x