Covid-19 di Indonesia Disorot Media Asing, Rumah Sakit Kolaps hingga Lahan Parkir Disulap Ruang Perawatan

- 3 Juli 2021, 12:30 WIB
Suasana di RSUD Kota Bekasi, pasien Covid-19 membludak hingga ke parkiran dan dirawat di mobil bak terbuka.
Suasana di RSUD Kota Bekasi, pasien Covid-19 membludak hingga ke parkiran dan dirawat di mobil bak terbuka. /Foto: Instagram/@memomedsos/

PR PANGANDARAN - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kembali menjadi sorotan dunia dan disorot media asing, The Guardian.

Akibat lonjakan kasus Covid-19 yang kian meningkat, salah satu rumah sakit di Indonesia menyulap lahan parkir menjadi ruang perawatan pasien Covid-19, yang disebabkan IGD telah penuh.

Di berbagai rumah sakit di Indonesia diketahui layanan medis pun telah kolaps karena lonjakan pasien Covid-19.

Baca Juga: Setelah Kemunculan Delta, Covid-19 Varian Lambda dari Peru Kini Picu Kekhawatiran Global

Dilihat pikiranrakyat-pangandaran.com dari Guardian, Indonesia telah berulang kali mengumumkan rekor kasus selama dua minggu terakhir.

Pada hari Kamis, kembali mencatat tertinggi baru: 24.836 infeksi baru dan 504 kematian.

Pakar kesehatan percaya penyebaran varian Delta dan perjalanan selama liburan Idul Fitri Juni telah mendorong kenaikan kasus.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Mbak You Ternyata Asal Bicara Saat Sebut Ramalan Waktu Wafatnya di Depan Denny Darko

Setiap hari media sosial dibanjiri permohonan dari orang-orang yang berusaha mencari kamar rumah sakit, transfusi darah, atau tabung oksigen untuk orang yang mereka cintai.

Eva Sri Rahayu bersama keluarganya di Bandung, Jawa Barat, menggunakan grup WhatsApp dan media sosial untuk mencari pendonor darah AB untuk adiknya. Dia meninggal sebelum mereka berhasil menemukan bantuan.

Eva kehilangan dua kakak laki-lakinya dalam dua hari karena Covid. Dia sekarang berjuang melawan virus itu sendiri, mengasingkan diri di rumahnya dan dirawat oleh suaminya.

Baca Juga: Anak-anak di Inggris Palsukan Hasil Tes Covid-19 dengan Perasan Air Jus Jeruk

“Saya merasa hancur. Saya kehilangan mereka hanya dalam dua hari. Saya ingin berduka dan menangis sebanyak yang saya butuhkan, tetapi saya tahu saya harus memikirkan kesehatan saya. Saya harus menjaga diri saya sendiri, untuk keluarga saya,” katanya.

Rumah sakit bisa kolaps

Krisis di rumah sakit begitu parah sehingga relawan atas inisiatif coronavirus data independen Lapor Covid, mengumumkan mereka tidak bisa lagi membantu keluarga yang sedang mencari tempat tidur.

“Relawan kami kesulitan mencari fasilitas kesehatan. Sekali lagi kami mohon maaf, silakan langsung ke puskesmas, rumah sakit atau hubungi dinas kesehatan," kata Lapor Covid.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Sabtu, 3 Juli 202: Kian Terpuruk, Elsa Terkejut saat Aldebaran Dapatkan Bukti Baru

Selama beberapa minggu terakhir gambar dan video rumah sakit yang kewalahan di Jakarta dan Jawa Barat telah dibagikan secara online.

Salah satu video memperlihatkan pasien Covid tergeletak di tanah di samping tenda yang berdiri di depan RSUD Bekasi Jawa Barat.

Di sebelah mereka beberapa pasien duduk di kursi roda. Wanita lain berbaring di belakang truk pickup sementara seorang pekerja medis memeriksanya.

Baca Juga: Tak Baik untuk Jantung! 5 Makanan Ini Harus Dihindari, Salah Satunya Garam dan Ayam Goreng

Banyak rumah sakit telah mengubah tempat parkir mereka menjadi ruang gawat darurat sehingga dapat menampung lebih banyak pasien.

Tiga rumah sakit besar di Jakarta yaitu RS Persahabatan, RS Fatmawati, dan RS Sulianti Saroso kini hanya fokus menangani Covid-19.

Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit (PERSI) Lia Gardenia Partakusuma mengatakan okupansi tempat tidur di beberapa rumah sakit lintas provinsi seperti Jakarta, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah sudah mencapai 100%.

Baca Juga: Akun Instagram Jerinx SID Hilang, Maki-maki Pendukung Berujung Minta Maaf

Infeksi di antara pekerja medis menempatkan tekanan yang lebih besar pada sistem kesehatan, tambahnya.

Asosiasi itu mengatakan jumlah kasus aktif meningkat di 28 provinsi.

“Kami sekarang dalam kondisi stagnan, tetapi jika mereka yang terinfeksi terus bertambah maka rumah sakit kami benar-benar bisa runtuh,” kata Lia dikutip pikiranrakyat-pangandaran.com kepada Guardian.

Baca Juga: Ditangkap di AS Usai Buron 6 Tahun, Korea Selatan Bisa Ajukan Ekstradisi Tersangka Tenggelamnya Feri Sewol

Wabah saat ini paling parah di Jawa, tetapi ada juga peningkatan kasus, dan peningkatan tingkat hunian tempat tidur, di daerah seperti Kalimantan Barat, Lampung dan Kepulauan Riau.

Pada hari Kamis, Presiden Joko Widodo mengumumkan pembatasan aktivitas masyarakat di pulau Jawa dan Bali hingga 20 Juli.

Namun, para ahli kesehatan khawatir langkah-langkah baru ini tidak akan cukup untuk mengekang penyebaran virus.

Mal, taman, tempat ibadah, dan tempat wisata akan ditutup, tetapi karyawan penting dapat terus bekerja. Tidak ada larangan perjalanan domestik, hanya persyaratan bagi penumpang untuk memiliki setidaknya sudah disuntik satu dosis vaksin dan hasil tes negatif covid-19.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah