Dari Panjat Pohon 10 Meter hingga Bertemu Macan, Ini Perjuangan Sekolah Online Siswa di Sri Lanka

- 14 Juli 2021, 11:30 WIB
Sekelompok siswa di Sri Lanka alami perjuangan sekolah online, mulai dari panjat pohon setinggi 10 meter hingga bertemu macan.
Sekelompok siswa di Sri Lanka alami perjuangan sekolah online, mulai dari panjat pohon setinggi 10 meter hingga bertemu macan. /Pixabay/David Peterson

PR PANGANDARAN – Demi bisa mendapatkan pelajaran dan mengikuti rangkaian sekolah online, siswa di Sri Lanka diketahui harus melalui perjuangan memanjat pohon setinggi 10 meter, yang mana ini diketahui terjadi di Bohitiyawa, desa terpencil di Sri Lanka.

Selain perjuangan itu, para siswa membutuhkan perjalanan melalui semak-semak lebat yang kadang-kadang dikunjungi oleh macan tutul dan gajah demi mendapatkan akses sekolah online.

Para guru dan sekitar 45 siswa sekolah di Bohitiwaya, Sri Lanka, kemudian mendaki penuh perjuangan lebih dari 3 kilometer (2 mil) ke puncak batu untuk mencari sinyal internet.

Baca Juga: Seret Nama Syekh Ali Jaber, dr. Lois Owien Sebut Almarhum Meninggal Sia-sia Karena Ini

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post, seorang guru bernama Nimali Anuruddhika menggunakan sinyal tersebut untuk mengunggah pelajaran bagi siswanya yang belum bisa sekolah karena pandemi Covid-19.

Para siswa yang juga tinggal di desa melakukan pendakian yang sama untuk mengunduh pelajaran online yang dikirim oleh guru mereka.

Diketahui, tidak semua siswa memiliki perangkat seluler atau laptop, hal itu menyebabkan mereka harus berbagi perangkat.

Orang tua mereka yang kebanyakan berprofesi sebagai petani sering menemani anak-anaknya.

Baca Juga: Dul Jaelani Jenguk Tissa Biani yang Positif Covid-19: Sedih Ga Bisa Pegangan Tangan

Salah satunya H.M. Pathmini Kumari, yang menemani putranya yang duduk di kelas enam.

Ia  mengatakan anak-anak memanjat dua kali sehari dan keselamatan mereka menjadi perhatian besar bagi orang tua.

Diketahui, desa di bagian tengah-timur negara pulau itu tidak memiliki fasilitas.

Di desa Lunugala, orang dewasa mengantar anak-anak sekolah ke rumah pohon di puncak gunung di hutan lindung.

Baca Juga: Usai Nia Ramadhani, Ahli Tarot Ramal Artis Selanjutnya yang Akan Terciduk Narkoba

Letak rumah pohon itu diketahui berjarak sekitar 60 kilometer.

Tingginya sekitar 10 meter  dan memiliki akses internet.

Mereka bergiliran mengunggah pekerjaan rumah dan mengunduh rencana pelajaran.

Diketahui sekolah-sekolah di Sri Lanka sebagian besar telah ditutup sejak Maret 2020.

Baca Juga: Vaksin Sputnik V Diklaim Ampuh Lawan Berbagai Varian Covid-19, Ini Penjelasan RDIF Rusia

Pihak berwenang mengatakan mereka melakukan segala upaya untuk memberikan akses pendidikan ke anak-anak.

Namun, Joseph Stalin, yang mengepalai Serikat Guru Ceylon, mengatakan bahwa hanya 40 persen dari 4,3 juta siswa di Sri Lanka yang bisa bersekolah online.

Mayoritas tidak memiliki akses ke perangkat atau konektivitas.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah