Percaya 'Kebal Secara Genetik', Misinformasi dan Ketakutan Hambat Peluncuran Vaksin Covid-19 di Papua Nugini

- 14 Juli 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.  Misinformasi dan Ketakutan Hambat Peluncuran Vaksin Covid-19 di Papua Nugini
Ilustrasi vaksin Covid-19. Misinformasi dan Ketakutan Hambat Peluncuran Vaksin Covid-19 di Papua Nugini /Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

“Mengapa kita harus divaksinasi ketika kita belum didiagnosis dengan Covid-19?” tanyanya.

Meskipun mereka merupakan mayoritas dari mereka yang sejauh ini menerima dosis pertama mereka, bahkan petugas kesehatan dan staf penting pun curiga terhadap vaksin tersebut. Lebih dari 44% masih belum divaksinasi.

Baca Juga: Ikatan Cinta 14 Juli 2021: Berkat Baiknya Aldebaran, Sumarno Siap Bongkar Kejahatan Elsa

Seorang perawat berusia 48 tahun di sebuah klinik swasta di Port Moresby, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia dan keluarganya akan menunggu untuk divaksinasi.

“Saya sudah berada di sektor ini selama hampir 20 tahun, tetapi dengan semua pembicaraan ini saya takut divaksinasi. Kami akan menunggu selama enam bulan untuk melihat apakah ada efek samping sebelum kami melakukan vaksinasi,” katanya.

Ketika ketakutan tumbuh atas varian Delta baru dan sangat menular, yang telah ditemukan di hampir 100 negara, termasuk negara tetangga Indonesia, otoritas PNG telah menerapkan langkah-langkah baru, termasuk penutupan perbatasan internasional.

Baca Juga: Susul TREASURE dan iKON, BLACKPINK Jadi Artis YG Entertainment Ketiga yang Bergabung Weverse

Hanya mereka yang telah divaksinasi yang sekarang diizinkan masuk ke negara itu.

Paul Barker, direktur eksekutif Institut Urusan Nasional, mengatakan pembatasan penerbangan internasional itu bijaksana, tetapi tindakan itu juga perlu diterapkan di perbatasan dengan Papua Barat.

“Jelas, meningkatkan tingkat vaksinasi dengan cepat, untuk dapat secara signifikan mengurangi tingkat penularan akan baik, tetapi itu akan memakan waktu lama, terutama dengan tingkat keraguan yang tinggi,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah