Disorot Media Asing, Orang Indonesia Berjuang Cari Pekerjaan karena Krisis Covid-19 Makin Memburuk

- 23 Juli 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi pekerjaan staff arsitek.*
Ilustrasi pekerjaan staff arsitek.* //Pexels /Vojtech Okenka//

Pekan ini, Presiden Joko Widodo mengumumkan pembatasan darurat akan diperpanjang hingga 25 Juli karena lonjakan transmisi Covid-19 yang sedang berlangsung.

Sementara sebagian besar menerima bahwa tindakan pencegahan diperlukan untuk memperlambat peningkatan jumlah kasus di Indonesia, para aktivis hak asasi manusia khawatir bahwa, mengingat kurangnya dukungan keuangan, keputusan tersebut akan membuat hidup lebih sulit bagi yang paling miskin dan paling rentan.

Baca Juga: UPDATE: BLT BPUM UMKM 2021 Tahap 3 Segera Cair! Berikut Link dan Golongan yang Bisa Dapatkan Sumbangan

'Kami punya anak untuk diberi makan'

Pandemi telah mendorong angka kemiskinan Indonesia hingga 10,19%, level tertinggi sejak Maret 2017.

Tahun lalu Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 27,55 juta pada September 2020, naik dari 24,79 juta pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Ilmuwan Inggris: Vaksin Covid-19 Pfizer Dosis Kedua Miliki 'Titik Manis' Usai Delapan Minggu

“Orang kaya bisa tinggal di rumah dengan mengandalkan pendapatan bulanan. Tapi kita harus pergi ke sana untuk mendapatkan uang setiap hari," ujarnya.

"Jika tidak, maka anggota keluarga kita yang masih sehat akan jatuh sakit karena kelaparan,” kata Eni Rochayati, koordinator Jaringan Miskin Kota Jakarta.

“Tetap di rumah, menggunakan masker, social distancing, semua ini tidak akan berhasil jika kita kelaparan. Kami tidak hidup sendiri. Kami punya keluarga, anak-anak untuk diberi makan,” kata Eni.

Halaman:

Editor: Imas Solihah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah