PR PANGANDARAN – Ribuan ilmuwan telah berulang kali menyerukan tindakan segera untuk mengatasi keadaan darurat iklim, memperingatkan bahwa beberapa titik kritis sekarang sudah dekat.
Para peneliti, bagian dari kelompok lebih dari 14.000 ilmuwan yang telah menandatangani inisiatif yang menyatakan darurat iklim di seluruh dunia.
Para ilmuwan ini mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal BioScience pada hari Rabu bahwa pemerintah secara konsisten gagal mengatasi ‘eksploitasi berlebihan terhadap Bumi’, yang digambarkan sebagai akar penyebab krisis.
Baca Juga: Daftar Kontak Ambulans Covid-19 Wilayah Jabodetabek yang Sudah Terverifikasi
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera, para ilmuwan mengatakan ada lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejak penilaian serupa pada 2019, mereka mencatat ‘lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya’ dalam bencana terkait iklim, termasuk banjir di Amerika Selatan dan Asia Tenggara, gelombang panas dan kebakaran hutan yang memecahkan rekor di Australia dan Amerika Serikat, dan topan yang menghancurkan di Afrika dan Asia Selatan.
Untuk penelitian ini, para ilmuwan mengandalkan ‘tanda-tanda vital’ untuk mengukur kesehatan planet ini, termasuk deforestasi, emisi gas rumah kaca, ketebalan gletser dan luasan es laut, dan deforestasi.
Dari 31 tanda, mereka menemukan bahwa 18 mencapai rekor tertinggi atau terendah.
Artikel Rekomendasi